Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menunjukkan kemampuan yang sama dalam Debat Kelima Pilpres 2024.
"Di situ Pak Ganjar Pranowo dan Pak Anies memang memiliki kemiripan karena memiliki basis, basis pengalaman sebagai gubernur yang banyak bersentuhan dengan persoalan rakyat," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Menurutnya, Prabowo Subianto terkesan defensif saat debat terakhir yang mengusung tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
"Nah, sebaliknya Pak Prabowo, karena pengalamannya di pertahanan, ya, hanya defense, defense, dan defense (bertahan, red)," jelasnya.
Sementara itu, politisi muda PDI Perjuangan Aryo Seno Bagaskoro melihat Prabowo dalam debat kemarin menunjukkan penampilan yang kelelahan, karena melaksanakan kampanye yang semakin padat. Hal ini berdampak pada poin-poin yang disampaikan saat debat terkesan jauh dari persoalan masyarakat.
"Padahal, debat tadi malam itu adalah debat tentang urusan perut rakyat, debat tentang masa depan rakyat, debat tentang kesejahteraan. Tetapi yang disampaikan Pak Prabowo berulang kali, titik poin-nya adalah bicara, misalnya, narasi persatuan, tentang narasi bagaimana para elite bisa bersatu," ujar Seno.
Dia juga menyampaikan Prabowo sampai berulang kali menampilkan atau mengucapkan nama presiden-presiden sebelumnya. Seno mencatat Prabowo hanya satu kali menyebutkan nama Joko Widodo (Jokowi).
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024, KPU menggelar debat kelima di Balai Sidang Jakarta pada 4 Februari 2024.
Debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.