Pencapaian Imunisasi Polio-Campak di Lumajang 76 Persen

Lumajang - Pencapaian imunisasi polio dan campak dalam pekan imunisasi nasional (PIN) tambahan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 18 Oktober-18 November 2011 masih sebesar 76 persen. Kasi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Lumajang, Wahyu Wulandari, Jumat, mengatakan pencapaian imunisasi polio sebesar 76,76 persen dari target sasaran sebanyak 80.362 balita, sedangkan pencapaian imunisasi campak sebesar 76,75 persen dari target sasaran 68.680 balita. "Laporan pencapaian itu masih belum final karena pelaksanaan PIN tambahan di Lumajang akan diperpanjang hingga 22 November 2011," tuturnya. Menurut dia, imunisasi polio diberikan kepada bayi yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan, sedangkan imunisasi campak diberikan kepada bayi berumur 9 bulan hingga 59 bulan. "Antusias masyarakat yang membawa balitanya ke posyandu cukup tinggi karena pemberian vaksin polio dan campak di posyandu tidak dipungut biaya alias gratis. Bagi warga yang belum datang ke posyandu, maka kader posyandu akan mendatangi setiap rumah yang memiliki balita, agar diimunisasi," paparnya. Ia menjelaskan imunisasi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit. "Saya berharap seluruh orang tua membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi secara gratis, agar anak-anak terlindung dari beberapa penyakit berbahaya," ujarnya. Selain imunisasi polio dan campak, lanjut dia, cakupan imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) di Kabupaten Lumajang sudah cukup bagus yakni mencapai 85 persen dari total jumlah bayi sebanyak 16 ribu anak. "Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi imunisasi DPT. Saya imbau orang tua segera membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi secara gratis, agar terhindar dari penyakit yang berbahaya itu," jelasnya. Wulan menambahkan imunisasi dasar yang harus diberikan kepada anak yang baru lahir yakni BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B karena balita yang mendapatkan imunisasi secara lengkap tidak mudah terserang penyakit.(*)