Sidoarjo (ANTARA) -
Saat menjenguk korban, di RSUD Sidoarjo, Rabu, Gubernur Khofifah membawa kue karena pada Anzumil sedang berulang tahun hari ini.
"Selamat ulang tahun nak, juga semoga lekas sembuh ya nak, sebentar lagi Anzumil juga harus menentukan pilihan mau kuliah dimana, jurusan apa, harus semangat ya nak," ucap Khofifah.
Sebelum menjenguk Anzumil, Khofifah juga melakukan doa dan tahlil yang digelar SMAN 1 Sidoarjo bersama dengan 1.257 siswa sekolah tersebut, yang dipimpin KH Achmad Rofiq Sirodj.
"Innalilahi wa innailaihi raji'uun, kami menyampaikan duka cita mendalam atas dipanggilnya Ibu Sutining dan ananda Nabil Asfa Putra ke haribaan Allah SWT. Insya Allah dipanggil dalam keadaan husnul khatimah, dipanggil dalam jiwa yang tenang dan dimasukkan ke surganya Allah," kata Khofifah.
Ia menyampaikan kepada keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo dan keluarga almarhum agar ikhlas melepas almarhum. Gubernur Khofifah meyakinkan bahwa dengan ikhlas melepas almarhum, akan membuat almarhum bahagia di sisi Allah.
Baca juga: Gubernur Khofifah resmikan rekonstruksi Pintu Air Kuro Lamongan
"Kita ikhlaskan kepergian Ibu Sutining dan ananda Nabil, Insya Allah mereka bahagia di sisi Allah, kepada keluarga almarhum bisa membaca penggalan surat Al Fajar ayat 27-30 supaya hatinya juga tenang menghadapi musibah ini," ucapnya.
Ia pun mengajak seluruh guru, staf, dan siswa di SMAN 1 Sidoarjo terus meluangkan waktu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah dengan cara mengirimkan surat Al Fatihah.
Khofifah juga memberikan semangat kepada seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Sidoarjo yang maksimal 15 Februari 2024 harus menentukan pilihan masuk ke jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi yang mereka cita-citakan.
"Harus dibangun semangat bersama untuk mereka, bahwa mereka tetap harus membangun semangatnya, memberikan prestasi terbaiknya di akhir masa studi di kelas XII ini," katanya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga berpesan agar para siswa tidak takut untuk bercita-cita tinggi. Ia juga memotivasi mereka agar selalu berpikir positif dan tentu dibarengi dengan ikhtiar yang luar biasa untuk menggapai mimpi atau cita-cita tinggi mereka.
"Allah akan memberikan kepada kita sesuai dengan apa yang kita persangkaan kepadaNya, ini hadist Qudsi, maka semua harus positif thinking, harus husnudzon terhadap rohman rohimnya Allah," tuturnya.
Rombongan siswa SMAN 1 Sidoarjo itu berangkat menuju Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan kunjungan kampus pada Selasa (16/1/2024). Namun saat sedang dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo pada Kamis (18/1) malam, bus yang mereka tumpangi mengalami musibah kecelakaan di Tol Ngawi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Guru Bimbingan Konseling bernama Sutining Hidayah (60) dan siswa bernama Nabil Asfa Putra (17).
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menyampaikan kegiatan doa dan tahlil bersama ini telah diselenggarakan sejak hari Senin lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa SMAN 1 Sidoarjo juga telah melakukan berbagai persiapan dan penguatan kepada siswa kelas XII yang harus menentukan pilihan mereka ke perguruan tinggi.
"Kami juga mengundang kakak kelas mereka, alumni SMAN 1 Sidoarjo yang di UI, UNAIR, ITS, UGM, dan perguruan tinggi negeri lainnya untuk datang ke sini dan memberikan motivasi untuk adik-adik mereka yang di kelas XII," ucapnya.