Madura Raya (ANTARA) - Hujan disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jumat, menyebabkan banyak pepohonan roboh hingga menutup akses jalur nasional penghubungan antar kabupaten di Pulau Madura.
"Tim kami sudah berada di lokasi kejadian bersama Polres Bangkalan untuk membuka akses jalan yang tertutup guna mencegah kemacetan lalu lintas yang lebih parah," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Geger Heri Susianto.
Ia menjelaskan hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan pohon roboh hingga menutup jalur nasional penghubung antarkabupaten di Pulau Madura itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Selain merubuhkan pepohonan, angin kencang yang di Bangkalan itu juga menimpa salah satu lembaga pondok pesantren di Kelurahan Mlajah, Bangkalan, serta di sekitar Pendopo Agung Pemkab Bangkalan.
Ia menuturkan di Pendopo Pemkab Bangkalan, sebuah pohon di dekat rumah dinas Bupati Bangkalan tumbang diterjang angin kencang.
Selain itu, pohon tumbang terjadi di 3 lokasi lainnya. Di antaranya akses Suramadu, Jl. RE Martadinata Kelurahan Mlajah serta di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Burneh.
"Yang di Suramadu 5 pohon langsung memblokir jalan, sudah kami evakuasi agar tidak terjadi kemacetan. Di Mlajah, ada 3 pohon menimpa rumah warga, 2 rumah rusak," kata Geger.
Pihaknya, mengimbau masyarakat agar berhati-hati terutama saat berkendara menerobos hujan. Cuaca ekstrem, diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2024.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, lebih baik menepi dulu jika berkendara saat hujan, khawatir membahayakan. Berdasarkan perkiraan, cuaca ekstrem ini akan berlangsung hingga bulan depan," ujarnya.
Selain di Bangkalan, cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang, Jumat (19/1) juga terjadi di Kabupaten Pamekasan, menyebabkan sejumlah pokok roboh hingga memutus aliran listrik di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Larangan, Kadur dan Kecamatan Galis.