Surabaya (ANTARA) - Kepala Bidang Bangun Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Penduduk serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Iman Krestian menyebut pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur, di Jalan Medokan Asri Tengah, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut sudah berjalan 21 persen.
"Kalau dilihat di lokasi saat ini sudah mencapai 21 persen," kata Iman ditemui di ruang kerjanya, Selasa.
Persentase pengerjaan sebesar 21 persen mencakup pondasi bangunan yang semuanya sudah terpancang dan ditargetkan bisa rampung keseluruhan pada bulan ini dengan sistem paralel.
"Kemudian sekarang juga sudah mulai naik di level tiga bangunan. Jadi terus berjalan di satu bagian selesai, maka geser ke sisi lainnya," ujarnya.
Iman menjelaskan RSUD Surabaya Timur memiliki daya tampung mencapai 328 tempat tidur yang terbagi di ruang rawat inap hingga poliklinik. Fasilitas kesehatan itu memiliki dua gedung.
Sedangkan operasional rumah sakit di wilayah timur Kota Surabaya masuk dalam kategori operasional tipe c, namun dengan standarisasi tipe b dan ditargetkan bisa beroperasi pada September 2024.
"Kalau izin tipe c dari pemerintah kota dan yang b itu dari pemerintah provinsi. Jadi ini supaya bisa operasional cepat, maka dengan tipe c dulu tetapi dibangun dengan standar b," ucapnya.
Iman menyebut pembangunan RSUD Surabaya Timur memakan anggaran sebesar Rp494 miliar dengan sistem kerja sama operasional antara PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya.
Pencarian anggaran pembangunan RSUD Surabaya Timur dibagi menjadi enam termin.
"Proyeknya multi years, mulai dibangun antara Oktober-November 2023. Pembayaran termin pertama 15 persen, termin kedua 30 persen, termin ketiga 55 persen, termin keempat 74 persen, termin kelima 94 persen, dan termin keenam sudah selesai pengerjaan," katanya.
Selain itu, Iman menyebut rumah sakit tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare dari keseluruhan total luasan lahan 5,5 hektare.
Lahan yang masih tersisa 3,8 hektare akan dimanfaatkan untuk pengembangan RSUD Surabaya Timur ke depannya.
"Tetapi untuk pengembangannya seperti apa kami belum tahu, karena menunggu arahan dari Pak Wali Kota," tuturnya.
Proyek RSUD Surabaya Timur juga memperhatikan masukan dari masyarakat setempat yang menginginkan tempat penampungan limbah media dan kamar mayat dibangun jauh dari permukiman penduduk.
"Ada di sisi barat untuk kamar mayat dan tempat pembuangan sementara (TPS) untuk medis di sisi barat, permukiman penduduknya di sisi timur rumah sakit, jadi jauh," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan proses perekrutan tenaga kesehatan (nakes), baik itu dokter umum, dokter spesialis, dan perawat sudah dimulai pada akhir tahun lalu.
Perekrutan juga berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM).
"Setelah nanti selesai akan digeser ke rumah sakit baru," ucapnya.
Selain itu Dinkes setempat juga terus merampungkan kelengkapan fasilitas pendukung untuk rumah sakit tersebut.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah berharap RSUD Surabaya Timur bisa rampung tepat waktu, beserta seluruh fasilitas layanan kesehatannya.
Karena itu, dia meminta Dinkes setempat agar mempercepat dan mendetailkan seluruh komponen operasional, mulai tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga layanan BPJS.
"Jadi masyarakat tidak menunggu layanannya belum siap dan menunggu koordinasi dengan BPJS," ucapnya.
DPRKPP Surabaya: Pembangunan RSUD Surabaya Timur capai 21 persen
Selasa, 16 Januari 2024 19:32 WIB
Kemudian sekarang juga sudah mulai naik di level tiga bangunan. Jadi terus berjalan di satu bagian selesai, maka geser ke sisi lainnya