Indonesia Miliki 300 Tipe Rumah Tahan Gempa
Sabtu, 12 November 2011 20:40 WIB
Nusa Dua - Kepala Badan Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional (BPTPT) pada Kementerian Pekerjaan Umum Iwan Suprijanto mengatakan, ada sekitar 300 tipe rumah tradisional di Indonesia yang sudah diteliti dan terbukti tahan gempa.
"Berdasarkan hasil penelitian ternyata ratusan tipe rumah tradisional tersebut terbukti tahan terhadap gempa dengan kekuatan yang sangat besar," katanya di Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Dia mengatakan, oleh karena itu ratusan tipe rumah tradisional itu didorong untuk dikembangkan menjadi rumah pemukiman atau rumah penduduk dengan sentuhan modern.
Menurut Iwan, pertimbangan pengembangan rumah tradisional menjadi pemukiman penduduk modern, karena kondisi yang terjadi selama ini, sekuat apa pun bangunan rumah belum konvensional di Tanah Air belum tentu tahan gempa.
"Selain itu, bangunan tradisional sudah terbukti tahan gempa, minimal bisa menyelamatkan penghuni rumahnya sebelum bangunan tersebut rubuh. Pertimbangan lainnya adalah bahan baku lebih hemat, bisa dijangkau oleh semua kalangan," ujarnya.
Iwan mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan 11 tipe rumah tradisional yang ada di Bali dan Nusa Tenggara untuk terus disosialisasikan menjadi rumah tinggal atau permukiman.
Bahan baku bangunan tersebut dibuat berasal dari bambu dengan sentuhan teknologi modern yang dinamai proses laminasi.
Menurut dia, ternyata bambu yang dilaminasi dapat diaplikasikan pada hampir seluruh komponen bangunan kecuali bagian atapnya.
"Bambu untuk wilayah Indonesia timur mudah didapat, harganya pun relatif murah. Bahkan, kualitas bambu terbaik di dunia ada di wilayah tersebut namun tetap ada kendala dalam pengembangan pemukiman tersebut," katanya.
Iwan menjelaskan, kendala yang muncul adalah masyarakat masih beranggapan jika rumah bambu adalah cermin keterbelakangan secara ekonomi.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian LIPI di wilayah Pulau Dewata terdapat 49 spesies bambu yang jumlahnya terbesar di Dunia, bahkan ada 17 spesies bambu yang masih belum terindentifikasi.
Iwan menambahkan, semua jenis bambu yang ada di wilayah daerah tujuan wisata internasional itu kualitasnya sangat baik untuk bahan bangunan. (*)