Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Noboru Nomura (kanan), menunjukkan, sejumlah desain bangunan tahan gempa yang dirancang oleh beberapa arsitek Jepang pascaterjadinya gempa dan tsunami di sana beberapa tahun lalu, melalui Pameran How Did Architects Respond Immediately After 3/11? (The Great East Japan Earthquake), di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (27 Januari-5 Februari 2015), Selasa (27/1). Salah satunya miniatur rumah dengan konsep Wooden Block Assembly Hall for Rikuzentakata yang dibuat pada bulan Maret 2011. Bentuk rumah itu dibuat dari susunan beberapa lempengan baja dan dipadupadankan potongan kayu karena diyakini tahan gempa. Foto Antara/Ayu Citra.