Dokter Anak: Balita Indonesia Butuh Vaksin "Pneumonia"
Sabtu, 12 November 2011 17:30 WIB
Surabaya - Beberapa dokter anak mengatakan bahwa balita di Indonesia membutuhkan vaksin penyakit "pneumonia" atau radang paru.
"Mayoritas penyakit ini menyerang bayi, baik yang tinggal di kota kecil maupun besar. Tidak ada pilihan lain kecuali pemberian vaksin kepada semua bayi," ujar dr Agus Harianto, SpA (K) yang ditemui di sela seminar pneumonia di Surabaya, Sabtu.
Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksinasi dimulai sedini mungkin sejak anak berusia dua bulan, empat bulan, dan enam bulan. Kemudian dilakukan ulangan setelah usia satu tahun.
"Pencegahan pneumonia dengan vaksinasi dapat menurunkan angka kematian bayi yang cukup signifikan. Kami berharap bayi di Indonesia segera divaksin," tutur dia.
Pneumonia atau radang paru merupakan penyakit yang disebabkan infeksi kuman atau bakteri di paru-paru. Gejala awalnya yakni batuk, sesak, menggigil, demam atau gangguan pernafasan lainnya.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian nutrisi berupa air susu ibu dan makanan bergizi serta perilaku hidup sehat dan vaksinasi.
"Vaksinasi yang disarankan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus adalah vaksin 'Pnemococcal Conjugate Vaccine' (PCV)," kata Dr Agus.
Hal senada dikatakan dokter spesialis konsultan Respilogi RSU dr Soetomo Surabaya, dr Retno Asih Setyoningrum. Pihaknya mengimbau agar segera dilakukan vaksinasi terhadap bayi.
"Ada dua penyebab pasien terkena pneumonia, pertama karena virus seperti RSV, influenza dan campak. Kedua karena bakteri 'staphylococcus', mikroplasma dan 'pneumococcus'," papar dia.
Sementara itu, hasil survei kesehatan nasional tahun 2011, sekitar 27,6 persen bayi meninggal akibat pneumonia. Bahkan penyakit ini menempati posisi nomor dua sebagai penyakit paling ganas di Indonesia.
Berdasarkan data di RSU dr Soetomo pada 2007 dari 260 pasien yang dirawat, 31 pasien pneumonia meninggal dunia. Jumlah ini meningkat drastis pada 2008, yang mana 440 pasien dirawat dan 18 pasien meninggal dunia.
Sedangkan berdasarkan data dari WHO 2011, pneumonia menyebabkan kematian dua juta balita per tahun. Secara global, di dunia setiap satu menit ada empat bayi meninggal karena pneumonia.(*)