Kediri (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kediri mengusut temuan sesosok mayat perempuan yang ternyata masih di bawah umur di Dusun Jegles, Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, yang diduga menjadi korban pembunuhan.
"Kami masih usut perkara ini. Sekarang masih ditangani Polres," kata Kapolsek Kepung Iptu Sarwo Edi di Kediri, Sabtu.
Korban diketahui berinisial IN (15), warga Sumberpancur, Desa/Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Ia ditemukan bersimbah darah di jalan raya alternatif menuju ke wisata Gua Jegles, Kecamatan Kepung tersebut.
Sarwo Edy menjelaskan saat ditemukan, korban memakai kaus warna hitam dan celana jin berwarna biru. Tubuh korban menghadap arah selatan dengan kondisi luka di bagian perut dan kepala.
Polisi yang mendapati laporan tersebut pada Jumat (22/12) malam juga langsung ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menemukan ceceran darah di sekitar lokasi kejadian perkara serta di dekat korban ada sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi AG 6908 EBS.
Saat ini, korban sudah dievakuasi dan dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan sepeda motor yang ditemukan di lokasi kejadian juga dibawa petugas sebagai barang bukti.
Sementara itu, salah seorang perangkat Desa Keling, Didin Saputro mengatakan warganya dimintai keterangan terkait dengan temuan jenazah perempuan tersebut.
Ia mengatakan, sebelum kejadian ada seorang warganya yang sempat mengetahui terdapat cekcok yang diduga dua orang laki-laki dan seorang perempuan di jalan sawah jurusan Gua Jegles, Dusun Jegles, Desa Keling, Kecamatan Kepung tersebut. Warganya itu ke sawah sekitar jam 19.00 WIB.
Namun, warganya tersebut tidak terlalu ikut campur dan secepatnya menuju untuk buka pintu saluran air untuk mengaliri sawah, sehingga tidak begitu memastikan wajah mereka yang bertengkar.
Ia pun mengatakan, kejadian kriminal ini diketahui baru terjadi sekali ini. Kendati gelap, yang terjadi beberapa kali adalah kecelakaan kendaraan.
"Di jalur itu juga gelap. Jalur itu sebenarnya adalah penghubung antardesa dan jalan kabupaten, namun gelap. Beberapa kali kami usulkan untuk adanya penerangan, apalagi kan menuju ke wisata Gua Jegles, namun belum ada realisasi," katanya.
Didin pun juga mendapatkan laporan identitas korban dari warganya. Dari informasi yang diterimanya, korban selama ini tinggal dengan neneknya karena orangtuanya sudah berpisah. Ia juga diketahui sempat melanjutkan sekolah di SMK, namun belum tamat, sehingga saat ini korban sudah tidak sekolah.
Dirinya juga segera mengirimkan surat lagi ke PLN dan Pemkab Kediri mengajukan permintaan untuk penerangan jalan, dengan harapan kejadian serupa nantinya tidak terjadi lagi.
Sementara itu, hingga saat ini, lokasi temuan jenazah korban tersebut masih diberi garis polisi. Warga yang tidak berkepentingan dilarang untuk masuk area yang diberi garis polisi.