Aktivis Trisakti 98 nyatakan Prabowo bukan dalang Tragedi Trisakti 98

Surabaya (ANTARA) - Para aktivis 98, alumni Trisakti dan mahasiswa yang tergabung dalam Laskar Trisakti 08 kembali menegaskan pernyataan bahwa calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto bukan dalang, pelaku maupun otak dari peristiwa pada 12 Mei 1998, yang dikenal dengan 'Tragedi Trisakti'.

"Pak Prabowo tenang saja, kami para alumni, aktivis Trisakti 98 berada di belakang Bapak untuk mendukung menjadi Presiden di 2024," tegas Aktivis Trisakti 98 Ahmad Kurniawan, usai acara diskusi nasional, kepada wartawan di markas Laskar Trisakti 08, kawasan Patal Senayan Jakarta, Jumat (8/12).

Ia menandaskan bahwa Prabowo Subianto bukan pelaku penembakan para mahasiswa yang menjadi korban tragedi Trisakti Tersebut.

"Pak Prabowo tidak terlibat dan bukan pelaku penembakan adik-adik dan kakak kami, yaitu Elang, Hendriawan, Heri Hartanto dan Hafidin Royan," tandas Kurniawan.

Di tempat yang sama, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Heriqo Wibawa Satria MHI mengungkapkan, dukungan dari Laskar Trisakti 08 merupakan modal yang sangat berharga bagi Prabowo Subianto menjelang dilaksanakannya debat capres oleh KPU dengan tema "Hukum dan HAM" pada 12 Desember mendatang.

"Laskar Trisakti 08 ini anggotanya para aktivis dan pelaku sejarah tragedi Trisakti Mei 98, mereka sangat mengetahui apa yang terjadi waktu itu, intinya Pak Prabowo layak menjadi Presiden Indonesia," kata Heriqo.

Prabowo Subianto, imbuhnya mempunyai hubungan yang sangat baik dengan para tokoh reformasi, seperti Cak Nun, Nurcholis Madjid, Amien Rais, Gus Dur dan lain-lain. "Yang paling penting adalah, Pak Prabowo satu-satunya capres yang ikhlas mengakui prestasi Presiden-presiden sebelumnya," ucap Heriqo.

Pada Kesempatan yang sama, Tommy Rahaditia, ketua bidang Komunikasi Laskar Trisakti 08, menegaskan bahwa, "Saat nya kita menang dalam petarungan di Sosial Media, agar para pemilih muda dari kalangan Milenial dan Gen Z paham progam Prabowo Gibran yang sangat berpihak pada masa depan mereka nanti, apalagi menyongsong Indonesia Emas 2045".(*)