Alat Berat Pemkab Bojonegoro Nyaris Dijarah Pencuri

Bojonegoro - Alat berat "backhoe" milik Dinas Pengairan Pemkab Bojonegoro, Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB ketika di parkir di Desa Bayemgede, Kecamatan Baureno, nyaris dijarah pencuri yang berjumlah delapan orang. "Berdasarkan laporan penjaga alat berat itu, jumlah pelaku delapan orang dengan logat Surabaya," kata Kapolsek Baureno, Imam Kanafi, Rabu. Ia menjelaskan, alat berat "backhoe" tersebut, sebelumnya dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan normalisasi sungai di desa setempat. Ketika itu, alat berat itu dijaga empat penjaga yaitu, Tunggal Supardi, Sumadi, Sabi dan Sadiran. "Keempatnya disekap pelaku yang datang secara mendadak berjalan kaki lewat persawahan," jelasnya. Menurut dia, keempat penjaga tersebut, disekap dengan tali plastik dan uang yang dibawa salah satu penjaga sebesar Rp2,6 juta dirampas. Pelaku cukup lama berada di lokasi kejadian dan berusaha mengambil suku cadang alat berat itu, namun gagal. Karena gagal, lanjutnya, para pelaku kemudian meninggalkan lokasi kejadian juga dengan berjalan kaki. Sedangkan keempat penjaga tersebut, berhasil melepaskan ikatan tali plastik di tangan dan kaki dengan cara digigit yang selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada kepala desa dan polisi. Alat berat itu, lanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan, masih bisa dimanfaatkan, karena pelaku gagal mengambil suku cadang alat berat itu."Alat berat itu, sekarang masih tetap bisa dimanfaatkan dan dioperasionalkan," katanya, menjelaskan. Imam mengatakan, diduga kuat para pelaku merupakan kawanan pencuri suku cadang alat berat yang sebelumnya pernah beroperasi dan menjarah peralatan alat berat milik Dinas Pengairan di Bojonegoro. "Kami terus melakukan pengusutan dan pengejaran para pelaku," ucapnya, menegaskan. Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Bambang Budi Susanto, meminta masyarakat ikut menjaga alat berat yang dimanfaatkan untuk keperluan umum itu. "Sebab, selama ini peralatan berat milik kami dimanfaatkan secara swakelola, ketika ada permintaan dari masyarakat melakukan pengerukan embung atau membuat tanggul juga yang lainnya," ujarnya.(*)