Pelajar Pelaku Perkelahian Madiun Dijerat Pasal 182
Rabu, 2 November 2011 17:10 WIB
Madiun - Dua pelajar pelaku perkelahian yang terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Kota Madiun, Jawa Timur, pada Selasa (1/11), akan dijerat dengan pasal 182 KUHP tentang perkelahian tanding.
"Keduanya, yakni Lutfi (15) pelajar SMP Terbuka Kota Madiun dan Ahmad (15) pelajar SMP Negeri 10 Kota Madiun, akan kami kenakan pasal 182 KUHP tentang perkelahian tanding satu lawan satu dengan ancaman hukuman sembilan bulan penjara," ujar Kanit Reskrim Polsek Taman Ajun Komesaris Polisi Mujo Prajoko, Rabu.
Menurut dia, karena keduanya masih di bawah umur dan bersekolah di tingkat SMP, maka tidak dilakukan penahanan. Keduanya hanya dikenakan wajib lapor setelah pulang sekolah.
"Meski tidak dilakukan penahanan, namun proses hukum tetap berlangsung. Ahmad dan Lutfi hanya kami kenakan wajib lapor dengan didampingi orang tuanya masing-masing," kata Mujo.
Ahmad dan Lutfi terlibat perkelahian yang dilakukan di lingkungan SMP 10 Kota Madiun saat sekolah tersebut menggelar pentas seni sebagai peringatan ulang tahun sekolah. Diduga perkelahian tersebut dipicu oleh aksi saling ejek kedua pelaku.
Perkelahian kedua pelajar ini nyaris membuat para pelajar dari kedua sekolah yang berlokasi sama ini, berkelahi massal. Beruntung polisi segera mengambil tindakan pencegahan dan mengamankan keduanya untuk dimintai keterangan.
"Sejauh ini kami telah memeriksa lima orang pelajar. Dua di antaranya yakni Lutfi dan Ahmad telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan tiga lainnya diperiksa sebagai saksi," terang Mujo.
Salah satu pelaku perkelahian, Lutfi, membenarkan jika perkelahian tersebut dipicu karena aksi saling ejek antara Ahmad dengan teman sekolah Lutfi, sejak beberapa hari terakhir.
"Saya tidak terima teman saya diejek oleh Ahmad anak SMP 10. Karena itu, saya dan beberapa teman lainnya datang ke SMP 10 untuk mencari Ahmad. Kebetulan sekolah tersebut sedang menggelar acara pentas seni jadi tidak ada pelajaran," ujar Lutfi.
Setelah bertemu dengan Ahmad, Lutfi sempat menanyai tentang maksud ejekannya tersebut ke teman-teman anak SMP Terbuka. Lutfi yang sudah kesal, semakin emosi saat Ahmad memberikan jawaban yang berbelit-belit. Akhirnya Lutfi memukul Ahmad dan terjadi perkelahian.
Lutfi mengaku, sebelum datang ke SMP 10, ia sempat meminum minuman keras bersama beberapa temannya. Dalam pengaruh minuman keras, bocah ini merasa berani mendatangi Ahmad dan menantangnya berkelahi.
Penjelasan Lutfi tersebut juga dibenarkan oleh Ahmad. Saat itu ia sedang menonton pentas seni di sekolahnya ketika tiba-tiba ia didatangi oleh Lutfi dan sejumlah temannya.
"Saya sebetulnya sudah mengajak berdamai, namun Lutfi yang telah emosi langsung memukul saya. Apalagi teman-temannya malah membuat suasana hati Lutfi semakin emosi. Saat dipukul, saya terpaksa membalasnya," kata Ahmad.(*)