1.277 TKI "Overstayer" Dipulangkan dari Arab Saudi
Selasa, 1 November 2011 15:52 WIB
Jakarta - Sebanyak 1. 277 orang TKI "overstayer" telah dipulangkan dari Arab Saudi pada tanggal 30-31 Oktober dengan menggunakan empat kloter penerbangan pesawat haji.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan akan terus memantau kepulangan mereka untuk memastikan para TKI sampai ke kampung halamannya dengan selamat.
"Penanganan pemulangan TKI overstayer yang terakhir ini harus diselesaikan secara tuntas. Mereka harus dipastikan kembali ke kampung halamannya dengan selamat dan diharapkan dapat mengikuti pelatihan wirausaha agar segera mendapatkan pekerjaan baru," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen Kemenakertrans) Muchtar Lutfie saat melakukan pemantauan pemulangan TKI Overstayer di bandara Soekarno Hatta, Selasa.
TKI Overstayer yang dipulangkan terdiri dari 1.211 orang dewasa, 39 anak, dan 27 bayi yang didampingi oleh 17 orang petugas yang berasal dari Kemenakertrans, Kemenaterian Luar negeri, Kementerian Kesehatan dan BNP2TKI.
Rincian pemulangan 1.277 orang TKI Overstayer yang dilakukan pada tanggal 30-31 Oktober 2011 adalah kloter pertama berangkat dari Arab Saudi pada tanggal 30 Oktober berjumlah 351 orang yang terdiri dari 346 dewasa, 3 anak dan 2 orang bayi.
Sedangkan kloter 2 yang berangkat pada tanggal 31 Oktober berjumlah 356 orang yang terdiri dari 334 dewasa, 11 anak dan 11 bayi, Kloter 3 berangkat pada tanggal 31 Oktober berjumlah 341 orang yang terdiri dari 309 dewasa, 23 anak dan 9 bayi. Sedangkan kloter terakhir berangkat tanggal 31 Oktober berjumlah 229 orang yang terdiri dari 222 dewasa, 2 anak dan 5 bayi
Bagi para TKI overstayer yang baru pulang dari Arab Saudi itu ditawarkan program pelatihan kewirausahaan yang selama ini telah dilaksanakan di 38 kantong TKI dengan harapan mereka mampu membuka lapangan pekerjaan baru dan tidak kembali bekerja di luar negeri.
Muchtar Lufie mengatakan pelaksanaan pemulangan TKI ovestayer itu melibatkan koordinasi dan kerjasama lintas kementerian dan instansi terkait dan Pemerintah Arab Saudi pun telah bekerja sama dengan baik untuk menanggulangi masalah TKI Overstayer ini.
"Model koordinasi dan kerjasama terpadu antara lembaga ini, diharapkan dapat senantiasa dilakukan untuk membenahi seluruh sistem yang terkait dengan perlindungan dan penempatan TKI yang hendak bekerja di luar negeri secara bersama-sama," kata Muchtar.
Sementara itu, pelatihan kewirausahaan yang ditawarkan akan disesuaikan dengan minat, potensi masyarakat serta sumber daya alam yang tersedia di sekitar daerah kantong TKI.
"Kita upayakan agar TKI yang baru pulang secepatnya dapat memperoleh pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pemerintah telah menyiapkan pelatihan wirausaha dan bantuan modal usaha dari program PNPM mandiri dari KUR," kata Muchtar.
Jenis-jenis pelatihan wirausaha yang dilakukan meliputi budidaya ayam, sapi, kambing, usaha konveksi, menjahit dan border dan selain itu, ada juga pelatihan tata rias pengantin, tata boga, bengkel motor, sablon, percetakan, pengelasan, konstruksi skala kecil, dan pelatihan lainnya.(*)