Ponorogo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur, Senin, menyalurkan program bantuan lauk untuk menambah asupan gizi warga dengan mendistribusikan satu ton ikan lele ke 10 desa dengan kasus stunting tertinggi di daerah itu.
Penyaluran bahan pangan berupa lauk ikan lele itu dilakukan serentak, dimana setiap warga/keluarga mendapat bantuan satu kilogram ikan lele.
"Desa Ngrandu masuk 10 terendah, makanya kami berikan tambahan gizi. Jangan sampai di Ngrandu anak lahir kemudian stunting. Biar nanti tinggi, pintar, cantik, ganteng, dan akhlak bagus," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai pembagian ikan lele gratis.
Ia mengatakan saat ini angka stunting sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan dua tahun lalu, bahkan dibawa angka rata rata nasional. Sugiri tetap menargetkan tahun depan angka stunting menyentuh di bawah 10 persen.
"Beberapa tahun lalu 27 persen, lalu turun menjadi 21 persen, turun lagi 14 persen. Mudah mudahan ke depan tinggal 7 persen atau 8 persen tidak apa-apa, yang penting di bawah dua digit," katanya.
Untuk itu ia mengajak seluruh orang tua ikut memberikan gizi yang baik untuk anak-anak mereka. Ia tidak ingin anak yang lahir mengalami stunting akibat pemberian gizi yang kurang baik, termasuk saat dalam kandungan.
"Setiap ibu yang hamil wajib diketahui by name by address. Saat itu kami berikan treatment khusus, termasuk pemberian makanan yang bergizi. Salah satunya ya ikan ini, karena bagus untuk pertumbuhan otak," katanya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo Heri Sutrisno mengatakan selain ikan lele segar, pihaknya juga memberikan makanan olahan berbahan ikan kepada 10 desa stunting. Ikan dipilih lantaran memiliki kandungan Omega 3 yang baik untuk perkembangan otak pada anak.
"Harapannya suplemen balita terpenuhi. Karena Omega 3 bisa memberikan dampak positif pada otak dan fisik. Menyiapkan anak generasi emas," katanya.