Surabaya (ANTARA) -
Warga Rungkut Menanggal, Kecamatan Gununganyar, Kota Surabaya meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera melakukan normalisasi Sungai Avur menyusul sering terjadinya peristiwa banjir di wilayah setempat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Rungkut Menanggal, Muhammad Faishol di Kota Surabaya, Sabtu mengatakan warga di sekitar aliran Sungai Avur yang terletak di perbatasan Surabaya-Sidoarjo sudah bertahun-tahun merasakan banjir, terlebih saat hujan intensitas tinggi melanda kawasan tersebut.
"Saya hampir 50 tahun tinggal di Rungkut Menanggal itu tidak pernah sampai meluap. Dahulu itu, sungai ini selalu dibersihkan dan diawasi, tapi hampir 15-20 tahun terakhir tidak pernah dikontrol lagi, salah satu buktinya eceng gondok di sungai ini panjangnya ada hampir 1 kilometer," kata Faishol.
Faishol juga menyampaikan, enceng gondok yang berada di Sungai Avur Rungkut Menanggal Gang 3 B, yang terletak di perbatasan antara Surabaya-Sidoarjo itu, penyebarannya semakin masif hingga menumpuk di aliran sungai tersebut.
Pihaknya pernah menggelar rapat bersama Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, bertujuan untuk menindaklanjuti usulan normalisasi sungai perbatasan di Kota Surabaya itu.
Dalam rapat tersebut, kata dia, Dinas PU Sumber Daya Air Jatim turut menghadirkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas di Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Camat Gununganyar, hingga PT. SIER.
"Perlu diketahui, itu wilayah Sidoarjo yang berbatasan dengan kita (Surabaya) sampai hari ini juga terdampak, karena sungai yang melintas ini sama sekali tidak terawat. Bahkan, kami pengurus kampung dengan BBWS pernah menyepakati adanya normalisasi sungai pada 16 Juni 2023, tapi sampai hari ini kesepakatan ini hanya tinggal kesepakatan di atas kertas saja," katanya.
Dalam surat LPMK se-Kecamatan Gununganyar nomor 0.12/LPMK-GA/K/III/2023 yang ditujukan ke sejumlah pihak tersebut, warga meminta adanga normalisasi Sungai Avur.
"Usai surat dilayangkan, hingga kini tidak ada kepastian," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, karena telah bergerak cepat melakukan normalisasi banjir di kawasan Gununganyar dan Rungkut Menanggal beberapa hari lalu selama 24 jam nonstop.
Ia menceritakan, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Surabaya pernah mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo tersebut.
Namun, pada saat itu satgas dari pemkot ditegur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) karena dinilai ikut campur menangani aliran sungai yang dikelola Pemprov Jatim.
"Jadi memang ini sungai (dikelola) Pemerintah Provinsi Jatim. Hanya ada beberapa hari (normalisasi) ternyata mendapat teguran dari Pemprov Jatim," ujarnya.