Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebutkan penerimaan pajak dari wajib pajak di daerah ini hingga November 2023 mencapai 94,30 persen dari target penerimaan 132,760 miliar pada tahun ini.
"Capaian itu perlu terus diupayakan hingga 100 persen terealisasi sebelum akhir Desember 2023," kata Penjabat (Pj.) Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Jumat (1/12).
Pada kesempatan tersebut, dia mengapresiasi seluruh wajib pajak daerah yang selama ini berkontribusi dan berkolaborasi dalam membangun Kota Kediri lewat patuh dan taat bayar pajak daerah.
Zanariah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan baik antara Pemkot Kediri dan wajib pajak daerah
Ia menyebutkan persentase pajak daerah atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 59,4 persen, artinya pajak daerah merupakan sumber terbesar penerimaan PAD.
Setiap tahun, kata doa, masukan dari wajib pajak daerah selalu menjadi motivasi pemkot setempat untuk makin meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pemkot Kediri terus berkomitmen memberikan kemudahan pada wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan daerah, baik dalam pelaporan maupun pembayaran daerah secara digital.
Pemkot juga mempunyai beragam produk digital dalam pengelolaan pendapatan daerah sehingga mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi layanan. Misalnya, kehadiran E-SPTPD, E-BPHTB, SAPADANA, aplikasi PIJAR, serta pembayaran nontunai melalui QRIS, E-Commerce, atau kanal pembayaran yang lain.
Perda Kota Kediri Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perda Kota Kediri Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah Kota Kediri, kata dia, telah mengamanatkan pemda untuk melindungi, mendorong, dan mengembangkan UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi. Hal ini berkaitan dengan PAD yang terus pihaknya upayakan meningkat 10 persen tiap tahun, khususnya dari penerimaan pajak daerah.
Selain itu, pemkot setempat saat ini terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5—6 persen pada tahun 2024 guna menyamai pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi.
"Berbagai program telah kami gencarkan untuk pengembangan UMKM, antara lain, bantuan modal, kredit KURNIA, pelatihan kewirausahaan, dan inkubasi bisnis," jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus memperbarui pengetahuan, menggali potensi, dan menangkap peluang di seluruh kawasan Kota Kediri, terlebih lagi dalam waktu dekat bandar udara segera beroperasi sehingga banyak peluang.
"Sebentar lagi Bandara Internasional Dhoho akan segera beroperasi, tentunya makin banyak orang datang ke sini. Saya berharap masyarakat Kediri bisa menangkap peluang yang ada sehingga memberikan nilai tambah untuk kemajuan Kota Kediri," kata dia.