Jakarta (ANTARA) - Direktur Wahid Fondation Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab disapa Yenny Wahid mengaku akan memilih pemimpin Indonesia yang dekat dengan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Yang paling penting pastinya yang akan saya pilih yang dekat dengan Gus Dur, yang dulu pernah jadi kadernya Gus Dur sampai sekarang," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Yenny mengungkapkan hal itu saat menjawab pertanyaan santri Pondok Pesantren Fatihul Ulum Tanggul di Jember, Jawa Timur.
Yenny menjelaskan bahwa memilih pemimpin sangat penting untuk memastikan program-program bisa menyentuh kesejahteraan rakyat.
Bahkan, menurut dia, ada dalil 'kebijakan pemimpin itu harus berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya'.
"Kita perlu mencari pemimpin yang mau membantu anak-anak muda mencari pekerjaan nantinya, anak-anak santri bisa segera ijazahnya diakui setara dengan lulusan umum. Kita cari yang seperti itu. Pemimpin yang memberikan beasiswa khusus untuk para santri untuk keluar negeri, yang mau memberikan dana usaha untuk santri," kata Yenny.
Yenny mengaku ingin mendapatkan pemimpin yang bekerja cepat dengan wakil yang berkomitmen k menegakkan hukum yang dapat memberantas korupsi di Indonesia. "Namanya Ganjar Mahfud," sambung Yenny.
Yenny menilai Mahfud MD sosok yang dekat dan sekaligus kader Gus Dur. Bahkan, Mahfud MD pertama kali diangkat pejabat oleh Gus Dur saat ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa, 14 November 2023, menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Ketiganya adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang bernomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 sebagai masa kampanye, sedangkan pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024.