Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo Selasa mengatakan, kegiatan tersebut menghadirkan 600 pelajar dari SMA/SMK yang menjadi kader kesehatan remaja di sekolah masing-masing.
"Dari dua juta penduduk Sidoarjo, sebanyak 1,4 juta atau 72 persen di antaranya masuk usia produktif," katanya pada acara Gelar Wicara Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun 2023 dengan tema "Remaja glowing bebas stunting" di Sidoarjo.
Ia menjelaskan, akan menjadi bencana kalau bonus demografi di isi oleh anak muda yang tidak berkualitas atau anak muda yang stunting atau gizinya buruk.
"Gizi buruk itu tidak ditentukan oleh kaya atau miskin, tetapi juga ditentukan oleh pola hidup," katanya.
Baca juga: RSUD Sidoarjo jadi tipe A, layani pasien se-Indonesia
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan, hampir lebih dari 51 persen pemudi menderita anemia atau kurang darah. Kebiasaan jelek selama ini menjadi salah satu penyebabnya yaitu tidak membiasakan sarapan atau makan pagi sebelum berangkat beraktivitas.
"Selain itu, sebanyak 93 persen pemuda pemudi tidak suka sayur dan buah-buahan dan 33 persen pemuda pemudi tidak memiliki aktivitas fisik yang mencukupi tetapi sebagian besar pemuda pemudi mengonsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan," katanya.
Ia meminta pemuda pemudi Sidoarjo agar dapat menjalankan pola hidup yang sehat karena dukungan generasi muda sangat dibutuhkan dalam pembangunan.
“Kabupaten yang kuat juga didorong oleh pemuda yang kuat dan pemuda yang kuat ditentukan oleh pola hidupnya sendiri,” katanya.
Ahmad Muhdlor juga memberikan sertifikat penghargaan kepada kader kesehatan yang telah mengabdi selama 40 tahun bagi pembangunan kesehatan di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan teladan.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan hadiah lomba joget dan lomba konten kreator edukatif dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2023.