Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur, Kamis, meresmikan jembatan penghubung tiga desa di wilayah Kecamatan Tugu yang konstruksinya didesain untuk meminimalkan kerusakan akibat banjir (luapan debit air).
Peresmian jembatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin itu mendapat sambutan antusias warga sekitar.
"Pembangunan ini mendapat dukungan (biaya) dari swasta, dan pemerintah daerah memang memiliki upaya dalam merealisasikan pembangunan jembatan ini," kata Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Nur Arifin.
Jembatan Guyangan yang menghubungkan Desa Gondang, Winong, dan Desa Banaran itu kerap disebut dengan nama lain Jembatan Bhinneka Tunggal Ika.
Penamaan itu diberikan karena fungsi jembatan yang memiliki panjang 45 meter dan lebar 5 meter ini vital sebagai akses utama warga di tiga desa tersebut.
Jembatan ini sebelumnya rusak parah akibat banjir bandang, atau tepatnya luapan air sungai yang menyebabkan tiang penyangga jebol dan badan jembatan runtuh.
"Jembatan tersebut konstruksinya dibangun menggunakan beton precast, sehingga spesifikasinya bukan main-main. Sedangkan tanpa tiang penyangga tengah dimaksudkan meminimalisir risiko kerusakan jembatan akibat banjir," katanya lagi.
Dengan keberadaan jembatan itu, Mas Ipin berharap mobilisasi warga bisa lancar, sehingga meningkatkan perputaran perekonomian masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Mas Ipin meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga infrastruktur yang baru saja dibangun tersebut.
"Pembangunan jembatan sendiri sebenarnya telah diusulkan sejak lama. Akan tetapi karena kondisi fiskal pemerintah daerah saat itu, akhirnya baru bisa rampung dibangun tahun ini. Kalau untuk nama Jembatan Bhinneka Tunggal Ika sendiri disematkan oleh KH Sulaiman, pengasuh Pondok Pesantren Al Badar Desa Gondang," katanya pula.