Jember (ANTARA) - Inflasi bulanan (mtm) di Kabupaten Jember pada bulan Oktober 2023 tercatat sebesar 0,10 persen, lebih rendah dibandingkan angka inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,27 persen.
"Pada Oktober 2023 terjadi inflasi mtm sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,71," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BPS Jember, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya, inflasi disebabkan oleh perubahan kenaikan harga yang terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, namun inflasi dapat ditekan dengan penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
"Beberapa komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi mtm adalah bensin, beras, cabai rawit, bawang merah, upah asisten rumah tangga, dan gula pasir," tuturnya.
Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi pada Oktober 2023 di antaranya telur ayam ras, jagung manis, mangga, jeruk, bahan bakar rumah tangga dan kentang.
Ia menjelaskan kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi sebesar 0,13 persen; Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahar bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,26 persen; kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,44 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,01persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami inflasi sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, sedangkan kelompok lainnya stabil.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, seluruh kabupaten terjadi inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep yaitu sebesar 0,63 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 0,04 persen.
"Pada Oktober 2023, tingkat inflasi mtm di Jember sebesar 0,10 persen; inflasi year to date (ytd) sebesar 1,78 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) sebesar 3,18 persen," katanya.
Sementara pihak Bank Indonesia (BI) Jember dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa inflasi Jember pada Oktober 2023 sebesar 0,10 persen searah dengan proyeksi yang dilakukan oleh BI, yaitu dalam rentang antara 0,07 persen sampai 0,17 persen.