Kediri - Sekitar 150 petugas pencatat meter listrik dari wilayah Kediri, Blitar dan Tulungagung, unjuk rasa di depan kantor Perusahaan Listrik Negarai (PLN) Area Pelayanan Jaringan Kediri menuntut kepastian kenaikan honor. "Kami selama ini kurang diperhatikan. Kerja lebih dari 15 tahun, tapi status kami tetap tidak jelas," kata koordinator aksi Haidar Huda Eli ditemui di depan kantor PLN APJ Kediri, Senin. Ia mengatakan, selama ini honor yang diterima sebagai petugas cater ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan. Mereka menerima honor di bawah yang dijanjikan selama ini, Rp1,5 juta per bulan. Rata-rata honor yang diterima petugas cater antara Rp700-Rp800 ribu per bulan, tergantung daerahnya. Bahkan, ada petugas yang hanya mendapatkan honor Rp130 ribu sebulan. Padahal, PT Mustika Berkah Abadi (MBA) yang merupakan rekanan dari PLN APJ Kediri, sebagai perusahaan yang membawahi kinerja para cater itu sebelumnya sudah menjanjikan honor hingga Rp1,5 juta per bulan. Bahkan, yang dilaporkan ke PLN juga honor itu (Rp1,5 juta per bulan). Kondisi ini, kata dia, berlangsung sejak 2010 lalu. Awalnya, perusahaan itu dipegang oleh PT Karsa Tiga Putra, lalu berganti dengan PT Mustika Berkah Abadi, namun masih dengan pemimpin yang sama, yaitu Seno Djunarwanto. Para petugas cater berharap, dengan perubahan perusahaan itu dapat membawa kebaikan bagi para petugas, tapi nyatanya tidak. Dalam aksinya, mereka juga membawa berbagai macam tulisan yang isinya tuntutan peningkatan kesejahteraan. Di antara tulisan itu adalah "Hargai cater, kerja 5-25 tahun tidak ada kejelasan kontrak", "Kembalikan gaji kami yang dipotong PT MBA 25-50 persen", serta beberapa tulisan lainnya. Mereka unjuk rasa di depan kantor PLN APJ Kediri. Para petugas cater itu awalnya tidak diterima ketika hendak masuk ke dalam kantor, tetapi, setelah dialog beberapa saat, mereka akhirnya diizinkan masuk, dengan tujuh orang perwakilan. Dalam dialog itu, para petugas meminta agar ada kenaikan honor mereka hingga 50 persen dari yang diterima petugas. Kenaikan itu sesuai dengan upah layak yang harusnya diterima, mengingat kerja mereka juga cukup berat. Namun, saat itu usulan itu belum diterima. PT MBA menolak dengan alasan biaya yang sangat tinggi. Mereka hanya mampu memberikan kenaikan upah hingga Rp10 persen saja. Para petugas mengaku kecewa dengan usulan itu. Belum ada kata sepakat di antar mereka, hingga pertemuan itu berakhir. (*)
Berita Terkait
Petugas mulai terapkan contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek
25 Desember 2025 11:27
Petugas Rutan Situbondo inspeksi hunian narapidana jelang Nataru
24 Desember 2025 22:35
Petugas pengaman pada Operasi Lilin 2025
19 Desember 2025 13:44
Petugas ramp check angkutan dan tes urine sopir Terminal Tulungagung
18 Desember 2025 22:55
KAI Jember siagakan 108 petugas ekstra tekan kecelakaan saat Nataru
14 Desember 2025 22:00
Menuju World Class University, Untag Surabaya bekali petugas parkir perkuat layanan
13 Desember 2025 18:12
Soal tumbler penumpang hilang, KAI Commuter tak pecat petugas
27 November 2025 15:54
Pemkot Madiun lakukan "skrining" TBC bagi petugas SPPG MBG
21 November 2025 19:56
