Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah Edi Priyanto dalam keterangannya di Sidoarjo Selasa mengapresiasi program outing siswa sekolah yang diselenggarakan oleh SMP Santa Maria Surabaya, karena menjadi sarana pembelajaran praktis siswa.
Dengan melakukan praktik langsung adalah cara yang efektif untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan di dalam kelas.
Dengan melakukan praktik langsung adalah cara yang efektif untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan di dalam kelas.
"Melalui outing pemilahan sampah, siswa juga dapat mengalami sendiri bagaimana cara memilah dan mengelola sampah dengan benar," katanya.
Edi Priyanto menjelaskan, pengelolaan sampah saat ini masih menjadi permasalahan yang cukup serius di berbagai tempat, sehingga edukasi pengelolaan sampah perlu dilakukan kepada generasi muda sejak usia dini.
"Edukasi pengelolaan sampah juga harus dilakukan secara berkelanjutan demi menjaga kelestarian bumi," katanya.
Ia mengatakan, anak-anak usia dini dan generasi muda harus diberikan edukasi salah satunya melalui program di sekolah agar dapat mengelola sampah secara baik dimulai dari lingkungan sekitarnya.
Para siswa dikenalkan pengetahuan praktis sekaligus diajak praktik serta diselingi permainan tentang bagaimana melakukan pemilahan jenis sampah, melakukan pengolahan sampah secara mandiri dengan berbagai metode, juga memanfaatkan bahan bekas menjadi kerajinan tangan, namun tidak hanya itu mereka juga dikenalkan cara memanfaatkan air limbah rumah tangga agar bisa bermanfaat untuk lingkungan.
Edi menjelaskan pula bahwa aktivitas siswa yang dilakukan di luar kelas akan dapat membantu meningkatkan kesadaran siswa tentang lingkungan mereka. Mereka akan melihat dampak langsung dari masalah sampah dan dapat memahami mengapa pemilahan sampah penting.
“Kegiatan outing memungkinkan siswa bisa bekerja sebagai tim (teamwork). Mereka akan belajar untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan mengatasi tantangan bersama-sama, serta siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar. Mereka memiliki kesempatan untuk bertanya, mengamati, dan berpartisipasi dalam praktik pemilahan sampah” kata Edi.
Ia menambahkan, aktivitas di luar kelas cenderung meninggalkan kesan yang kuat pada siswa dan akan mengingat pengalaman tersebut serta mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan kegiatan pemilahan sampah diharapkan akan memberi kesempatan kepada siswa untuk merasa memiliki kontribusi positif terhadap lingkungan. Hal ini dapat memberi mereka rasa keberdayaan dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan serta meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih lanjut tentang isu-isu lingkungan dan cara-cara untuk menjaga bumi," katanya.