Jakarta (ANTARA) - Dokter sekaligus pemerhati kesehatan dr Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kebiasaan begadang karena kebiasaan tersebut menimbulkan sejumlah risiko yang dapat merusak hati.
Baca juga: Mbah Basri Rela Begadang Demi Kambing Dagangannya
Racun yang menumpuk, kata dia, dapat menyebabkan sejumlah permasalahan pada hati seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, hingga kanker hati.
"Maka harus tidur yang cukup di malam hari, paling tidak dalam satu siklus tidur tubuh kita masuk fase deep sleep (tidur nyenyak) sebanyak dua sampai tiga kali," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Ratna Budi Hapsari mengatakan survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013 mencatat sebanyak 7,1 persen masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B, sementara sekitar satu persen masyarakat terinfeksi hepatitis C.
"Menariknya, 80-90 persen orang yang terinfeksi hepatitis tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi, sehingga tidak mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Ratna.
Oleh karena itu, dia menyatakan Kemenkes saat ini tengah berupaya dalam melakukan upaya promotif dan preventif berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), imunisasi hepatitis, serta pencegahan di tingkat keluarga dengan melakukan skrining.
Selain itu, uji saring darah juga diterapkan sebelum dapat ditransfusikan kepada yang membutuhkan. Melalui sejumlah hal tersebut, Ratna berharap prevalensi hepatitis serta sejumlah penyakit hati lainnya di Indonesia dapat ditekan.