Situbondo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa di Jatim surplus beras 9,23 persen year on year (y-o-y) September 2022-September 2023 dam stok beras juga aman hingga akhir tahun.
"Alhamdulillah year on year September 2023 surplus beras. Surplus pangan di Jawa Timur juga didistribusikan ke 16 provinsi di Indonesia timur, dan saat ini Sulawesi Selatan, Riau, dan termasuk DKI Jakarta," kata Khofifah usai menyalurkan bantuan sosial, di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jatim, Kamis.
Khofifah juga menjelaskan kenaikan harga beras disebabkan karena naiknya harga gabah kering giling (GKG) dan gabah kering panen (GKP) sejak masuk ke tempat penggilingan padi. Kenaikan tersebut membuat end product yang sampai ke masyarakat mengalami kenaikan hingga di atas HET.
"Tapi per Rabu (20/9) kemarin sesungguhnya di Jatim harga beras terendah kedua (harga beras) se-Jawa," katanya pula.
Khofifah juga mengajak masyarakat untuk menjaga stok pangan meskipun di Jatim tergolong daerah yang surplus pangan.
Menurut dia, fenomena El Nino diprediksi akan bertahan hingga November 2023, dan kemungkinan kemarau diperkirakan berlangsung hingga Februari 2024. Kewaspadaan harus dibangun bersama-sama untuk menjaga stok pangan.
"Manfaatkan seluruh area yang potensial ditanami padi. Di setiap titik yang dimungkinkan bisa menyiapkan lahan untuk produksi pangan kita lakukan itu," ujarnya pula.
Gubernur Khofifah menyalurkan langsung bantuan uang tunai lewat Program Keluarga Harapan perlindungan lanjut usia (PKH plus), bansos kemiskinan ekstrem, kelompok usaha bersama (Kube), zakat produktif untuk pengusaha ultra mikro dan bansos lainnya.
Khofifah: Jatim surplus beras 9,23 persen
Kamis, 21 September 2023 22:58 WIB