Kemnaker: Sinergitas perusahaan dan pekerja wujudkan kesejahteraan di dunia usaha

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia menyatakan perlu adanya penguatan sinergitas antara perusahaan dan para pekerja untuk mewujudkan kesejahteraan di lingkungan dunia usaha.

"Sinergi antara pekerja dan manajemen harus nyambung bergandengan tangan. Bisnis akan selalu berubah tergantung pasar dan internal perusahaan, intinya itu," kata Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan Kemnaker RI Koordinator Pelaksana Bidang Pembinaan Hubungan Kerja Feryando Agung Santoso seusai diskusi "Masa Depan Hubungan Industrial Pasca Omnibus Law Cipta Kerja : Implikasi dan Tantangannya" di Surabaya, Jumat.

Sinergitas bisa dibentuk apabila kedua belah pihak, yakni perusahaan dan pekerja sama-sama memiliki hubungan komunikasi yang berjalan secara terbuka.

Sebab, kata dia, keberlangsungan suatu bisnis atau lini usaha bergantung kepada kondisi internal perusahaan.

"Pemerintah hanya sebatas membuat norma yang sifatnya dasar konteksnya memberikan perlindungan dan mendorong kesejahteraan," ujarnya.

Kendati demikian, Feryando menyatakan pemerintah tak pernah lepas tangan, karena upaya pengawasan untuk menjamin terlaksananya pemberian hak dari perusahaan kepada pekerja tetap dijalankan.

"Perlindungan, pemerintah yang menjamin," tutur dia.

Selain terkait kesejahteraan di lingkungan kerja, sinergitas juga dimaksudkan sebagai langkah mencermati dan menyamakan pemikiran soal terbitnya regulasi dari pemerintah.

"Kalau kita melihat setelah Omnibus Law banyak sekali masyarakat yang terserap kerja yang di platform maupun konvensional, bisnis juga menggeliat," ucapnya.

"Menurunkan tingkat pengangguran, paling tidak punya penghasilan, dan mempertahankan tingkat konsumsi mereka," kata dia menambahkan.

Feryando menyebut perusahaan didorong untuk meningkatkan kemampuan para pekerjanya, salah satunya dicantumkan melalui perjanjian kerja.

Langkah tersebut untuk menjamin masa depan para pekerja di tengah dinamika dunia usaha.

"Karena siapa yang bisa menjamin bisnis ini stabil? Tidak ada, kalau mereka ada PHK jadi tetap ada skil. Sertifikasi itu juga penting untuk pekerja, bahkan program beasiswa untuk meningkatkan skil," ucapnya.