Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi memberikan apresiasi kepada Pelindo Group terutama PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) atas dukungannya dalam program pengentasan balita stunting di Surabaya, khususnya di Kecamatan Krembangan.
Dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa disebutkan bahwa permasalahan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak menjadi salah satu program prioritas nasional.
"Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kota Surabaya. Kunci keberhasilan stunting adalah di 1.000 Hari pertama kelahiran (HPK)," katanya.
Ia mengapresiasi pemeriksaan sekaligus pendampingan balita stunting ini dilakukan oleh RS PHC Surabaya dengan melibatkan ahli gizi, dan juga pemberian edukasi gizi oleh dokter spesialis gizi klinik PHC.
Sejalan dengan program Pelindo sebagai induk usahanya, TPS terus mempertegas komitmennya guna mendukung Pemerintah dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Hal tersebut penting dilakukan mengingat penanganan stunting memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo mengungkapkan apa yang dilakukan perusahaannya merupakan salah satu implementasi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, di mana program ini merupakan program kolaborasi yang juga dilakukan oleh Pelindo Group.
"Pelindo Group siap hadir dalam mendukung upaya penurunan stunting di Indonesia. hal ini merupakan salah satu tujuan kami dalam menjalankan bisnis yang berlandaskan Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya.
Fatimah, salah satu orang tua dari empat balita stunting yang telah lulus stunting menyampaikan rasa syukurnya karena kini anaknya sudah dinyatakan bebas stunting berkat pendampingan yang diberikan langsung oleh Pemkot Surabaya khususnya Camat Krembangan yang berkolaborasi dengan TPS dan RS PHC.
"Alhamdulillah, anak saya telah dinyatakan lulus stunting, terima kasih pemkot Surabaya, terima kasih Pelindo Terminal Petikemas Surabaya yang telah memperhatikan dan membantu kami kami," katanya.
Senada dengan Fatimah, ibu balita stunting lainnya, Ibu Hasan menyampaikan harapannya bahwa semoga ke depan Surabaya bisa dinyatakan zero stunting.
"Semoga anak-anak yang lain juga dapat segera lulus dari stunting," katanya.