Surabaya (ANTARA) - Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Iksan Rosidi memandang Partai Demokrat harus secepatnya menyusun strategi baru dengan memikirkan calon mitra koalisi, pascakejadian pembentukan kerja sama politik antara NasDem-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pemilihan Presiden 2024.
"Saya kira keputusan ini nanti akan merubah konstelasi politik secara keseluruhan, baik koalisi partai maupun koalisi bakal capres-cawapres," kata Iksan melalui keterangan resmi yang diterima, pada Jumat.
Dia menyebut Partai Demokrat masih memiliki banyak opsi untuk menduetkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhonyono (AHY) dengan tokoh-tokoh nasional potensial lainnya.
Namun apakah posisi AHY sebagai bakal calon presiden atau bakal calon wakil presiden, dua hal itu masih bergantung pada kesepakatan dengan mitra politik.
"Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden juga berubah, bisa jadi AHY-Sandi Uno atau sebaliknya, Ganjar-AHY sama-sama muda, sama-sama populer, mewakili kombinasi sipil dan militer walaupun AHY sudah tidak aktif lagi di militer," ujarnya.
Sementara, Iksan memandang keputusan Surya Paloh melayangkan tawaran kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didasari keyakinan bahwa akan memperkuat dukungan di Jawa Timur yang dikenal sebagai episentrum politik nasional.
Namun, hal itu juga masih harus dikaji ulang, sebab Muhaimin Iskandar yang notabenenya Ketua Umum PKB tidak terlalu kuat di Jawa Timur berdasarkan hasil survei lembaganya.
"Di survei kami Cak Imin tidak lebih dari 3,8 persen elektabilitasnya di Jawa Timur, apa yang mungkin dilihat dari Surya Paloh itu tidak terlalu benar kalau menganggap bahwa Cak Imin adalah representasi Nahdlatul Ulama (NU) dan representasi Jawa Timur. Jadi, nanti kami uji bersama-sama," ucapnya.
Hal berbeda justru ditunjukkan dari hasil survei lembaganya terkait elektabilitas AHY yang persentasenya melampaui Muhaimin Iskandar.
"Elektabilitasnya AHY paling tinggi oleh masyarakat Jawa Timur, angkanya 15,2 persen sementara Muhaimin 3,8 persen. Ini berdasarkan survei terakhir kami per Juli kemarin di Jawa Timur," katanya.
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengimbau seluruh kader di wilayah setempat agar fokus pada kerja politik jelang Pemilihan Legislatif 2024 sesuai arahan dewan pimpinan pusat.
"Kami tegak lurus dengan instruksi dan keputusan partai, apa yang disampaikan oleh Sekjen DPP melalui rilisnya sangat jelas, wajib dijalankan, dan tugas kami adalah menjalankan kewajiban terkait bakal caleg jelang 2024, bekerja dengan maksimal, menyapa rakyat dengan penuh ketulusan," ujarnya.
Terkait penurunan baliho bergambar Anies-AHY yang diturunkan oleh kader Demokrat di berbagai daerah, menurutnya tidak ada instruksi khusus dari dewan pimpinan pusat untuk sikap itu.
"Gambar itu bukan inti dari permasalahan yang terjadi saat ini, sekali lagi pernyataan pers Sekjen cukup jelas dan DPC-DPC tegak lurus dengan perintah DPP," ucap Wakil Gubernur Jatim tersebut.
Peneliti SSC: Demokrat harus susun strategi baru pascakejadian NasDem-PKB
Jumat, 1 September 2023 21:35 WIB
Saya kira keputusan ini nanti akan merubah konstelasi politik secara keseluruhan, baik koalisi partai maupun koalisi bakal capres-cawapres