Tulungagung (ANTARA) - Pameran seni dalam ruang yang digelar belasan perupa yang rata-rata berusia paruh baya atau lansia di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (26/8) hingga Kamis (31/8) mendapat apresiasi sejumlah pengunjung.
Banyak yang kagum dengan karya para seniman tua itu, karena dinilai memiliki estetika dan kedalaman makna.
"Semangat mereka patut ditiru para seniman muda untuk tetap dan terus berkarya," kata Bramantya, pecinta sekaligus penggiat seni di Tulungagung, Rabu.
Mengambil tempat di sebuah kafe kekinian dengan konsep rumah tua, pengunjung silih berganti melihat-lihat karya lukis atau seni rupa yang dibuat 17 perupa, yang semuanya berusia di atas 50 tahun tersebut.
Tak hanya karya lukis dengan aliran berbeda, para seniman juga menampilkan karya seni bonsai dan seni suiseki. Keduanya masuk dalam rumpun seni rupa.
Seni Suiseki adalah seni batu yang terbentuk secara proses alami. Seni Batu yang berasal dari Jepang ini memiliki keunikan tersendiri. Suiseki jarang dipamerkan di Tulungagung.
"Ini merupakan konsep pameran yang baru di Tulungagung, tak hanya karya lukisan, tapi juga ada karya seni suiseki dan bonsai," tuturnya.
Melalui pameran ini, Budiyanto berharap dapat menjadi motivasi bagi seniman muda lainnya untuk tetap eksis berkarya.
Mereka diminta untuk selalu mengeksplore kemampuannya dan berani mencoba hal baru.
Komunitas Seketan ingin menjadi contoh dalam hal berkarya tidak memandang usia. "Semoga seniman muda bisa lebih dari kami," katanya.