Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendirikan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang sehat dan berkualitas dengan merek HE2O.
"Berdirinya perusahaan air minum dalam kemasan ini bagian dari upaya pemkot untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peresmian perusahaan AMDK di kawasan Jalan Bukit Darmo Golf, Putat Gede, Surabaya, Senin.
Perusahaan AMDK tersebut diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi bersama Rektor ITS Mochamad Ashari, serta jajaran DPRD Kota Surabaya.
Perusahaan ini tak hanya diresmikan untuk produksi, akan tetapi juga sebagai model pembelajaran produk (teaching factory), serta mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya.
Wali Kota Eri mengatakan rencananya air minum dalam kemasan ini akan diresmikan bertepatan pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023.
"Insya Allah, kami rencanakan di November. Jadi pas dengan Hari Pahlawan-nya Kota Surabaya, sesuai namanya HE2O," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.
Cak Eri menjelaskan, pemkot akan mengelompokkan warga miskin dan pra miskin di Kota Surabaya, kemudian dijadikan sebagai distributornya.
"Nanti dijadikan satu kelompok, karena ini salah satu langkah Pemkot Surabaya dengan DPRD Surabaya berupaya untuk mengurangi kemiskinan, yang ditopang oleh perguruan tinggi yang selalu melakukan riset dengan teknologinya," ujarnya.
Air minum kemasan dibuat dengan mesin berteknologi Nano yang dikembangkan oleh ITS.
Selain menggunakan teknologi Nano, ITS juga memanfaatkan sumber mata air baku dari pegunungan dengan kualitas tinggi. Ke depannya, air itu akan disalurkan langsung dari pegunungan hingga ke perusahaan AMDK, oleh PT. ITS Tekno Sains.
Ke depannya, produk air minum dalam kemasan ini akan didistribusikan ke minimarket, supermarket, toko kelontong, hingga ditawarkan ke perusahaan-perusahaan mulai dari perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) hingga swasta di Kota Surabaya.
"Kami pasarkan di sana, ini diproduksi menggunakan teknologi Nano yang diambil dari umbulan (pegunungan), sehingga bisa mengurangi plastik-plastik, dan tidak sampai masuk ke dalam tubuh serta banyak manfaatnya. Yang terpenting, ini (AMDK) bisa menjadi tempat Padat Karya warga miskin di Kota Surabaya," ujarnya.
Cak Eri menambahkan selain berdampak baik pada perekonomian warga miskin di Surabaya, AMDK ini juga berdampak baik untuk lingkungan. Sebab, kemasan yang digunakan memakai bahan plastik daur ulang yang berasal dari Bank Sampah Kota Surabaya.
"Jadi plastiknya dari bank sampah, kemudian kami jual di perusahaan (AMDK). Semua wilayah ada bank sampah kota kemudian sampah plastik itu dijual di perusahaan, sehingga uang pendapatan juga akan berputar," ucapnya.
Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, pembangunan perusahaan AMDK ini merupakan salah satu wujud kontribusi ITS sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH), merealisasikan rencana riset dan pengembangan teknologi dalam menyediakan air minum yang berkualitas untuk masyarakat. Adapun yang menjadi fokus ITS adalah melakukan riset teknologi Nano, sebagai pendukung industri AMDK ini.
"Perusahaan di kawasan Surabaya Barat ini direncanakan sebagai teaching factory yang akan memberikan kesempatan kepada siswa, mahasiswa maupun peneliti yang ingin belajar dalam mengembangkan lebih lanjut teknologi air minum maupun pengembangan bisnis air minum," katanya.