Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap mengembangkan "urban farming" atau pertanian perkotaan, khususnya pada varietas golden melon.
"Kalau saya bilang ini manisnya bintang lima," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memanen ratusan golden melon dan sayur-mayur bersama Kelompok Tani Kosagrha Lestari di RW 04 Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya, Jumat.
Kelompok Tani Kosagrha Lestari RW 04 Medokan Ayu memanfaatkan lahan dengan luas 900 meter persegi menjadi lahan produktif guna menghasilkan nilai ekonomi, kemudian mengajak warga setempat untuk berperan aktif dalam memanfaatkan lahan tersebut, hasil panennya pun dapat diputar untuk proses pembangunan kampung.
Untuk itu, Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada Kelompok Tani Kosagrha Lestari yang sukses mengembangkan pertanian berkonsep urban farming.
Sebab, kata dia, Kelompok Tani Kosagrha Lestari mampu memanfaatkan fasum (fasilitas umum) di Kelurahan Medokan Ayu sebagai tempat untuk menghasilkan tanaman dan perikanan yang bisa dikonsumsi warga, mulai sayuran, buah, hingga ikan.
"Bahkan 120 buah melon sudah close order (menutup pesanan) karena sudah habis dipesan. Tadi ketika saya memakan buah melon, itu adalah buah melon termanis yang pernah saya konsumsi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya meminta kepada jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, lurah, dan camat dalam proses pengembangan urban farming, khususnya pada varietas golden melon.
"Nanti kami kerja sama dengan semua hotel dan toko buah untuk dipasarkan di sana, sehingga ada koperasi. Nanti, koperasi lah yang menjual kepada hotel dan toko buah," ujar dia.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, meski Kelompok Tani Kosagrha Lestari masih terbilang muda, tetapi mereka memiliki antusias dan semangat yang luar biasa dalam mengembangkan konsep urban farming.
"Kami memberikan pendampingan melalui PPL (penyuluh pertanian lapangan), kemudian membantu beberapa infrastruktur mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik kemudian. Selanjutnya dikembangkan hingga menjadi pertanian terpadu yang terintegrasi dengan pertanian, peternakan, dan perikanan seperti saat ini," ucapnya.
Selanjutnya, DKPP Surabaya terus melakukan pendampingan, seperti pembukuan dan pemasaran hasil panen dengan hotel dan restoran. Selain itu, juga membantu dalam upaya pengembangan hasil panen.
"Jadi tidak hasil produksi saja, tapi kami juga berupaya untuk menambah nilai ekonomi dengan membuat produk olahan mulai rengginang sayur, jus sawi, dan jus kale," ujar dia.
Sedangkan, untuk pendampingan kepada kelompok tani lainnya yang ada di Kota Surabaya, Antiek mengaku dengan menggunakan konsep urban farming, pihaknya berupaya mendorong kelompok tani yang lainnya untuk mengembangkan pertanian di perkotaan.
"Tentunya untuk menghasilkan produk hasil pertanian menjadi konsumsi pangan di Kota Surabaya," katanya.
Ketua Kelompok Tani Kosagrha Lestari RW 4 Medokan Ayu Pridha Nashari Rakhmatika mengucapkan terima kasih karena Pemkot Surabaya beserta jajarannya karena terus memberikan dukungan dan perhatian dalam mengembangkan urban farming di RW 04 Kelurahan Medokan Ayu Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya kembangkan "urban farming" varietes golden melon
Jumat, 25 Agustus 2023 20:18 WIB
Kalau saya bilang ini manisnya bintang lima