Bangkalan (ANTARA) - Sebanyak enam kelompok masyarakat (Pokmas) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) program swakelola terkait bantuan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di wilayah itu.
"Ada enam pokmas dari enam desa di Kabupaten Bangkalan yang mendapatkan bantuan Pamsimas dari pemerintah pusat dan penandatanganan tentang pengelolaan Pamsimas," kata Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan, Felgie Suprayana seusai acara itu di aula kantor Bappeda Pemkab Bangkalan, Rabu sore.
Penandatangan dilakukan oleh masing-masing Ketua Pokmas penerima bantuan program satuan kerja (satker) bersama satker pengelola Pamsimas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Keenam desa yang menjadi sasaran program Pamsimas, masing-masing Desa Kanegarah, Mrandung, Parseh, Neroh, Gili Barat, dan Desa Ko'ol.
Baca juga: Pemerintah bantu kurangi desa terdampak kekeringan di Bangkalan
"Program ini dari pusat, setiap titik pagu anggarannya Rp400 juta, dan yang mengerjakan kelompok masyarakat," ujar Felgie.
Koordinator Kabupaten Satuan Kerja Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur Siti Aisyah mengatakan tahapan pengerjaan Pamsimas ini meliputi, pengeboran sumber mata air, pembangunan lokasi penampungan air bersih.
"Jadi, pekerjaannya mulai dari sumur bor, pompa, listrik, pembangunan menara air dan saluran air ke rumah warga dengan masa pekerjaan selama 120 hari. Kita bergerak di bidang penyediaan air minum," katanya.
Rumah tangga yang menjadi sasaran program ini antara 60 hingga maksimal 160 rumah.
Siti Aisyah menjelaskan, desa yang menjadi sasaran program Pamsimas ini yang masuk kategori rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
"Target pemerintah, melalui program ini, jumlah desa terdampak kekeringan di Bangkalan ini berkurang," katanya.
Saat ini, jumlah desa rawan kekeringan terdata sebanyak 61 desa, tersebar di 18 kecamatan.