Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengemukakan pernyataan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Sidang Tahunan MPR RI adalah bentuk mencairkan suasana.
"Beliau (Presiden Jokowi) ingin mencairkan suasana, beliau ingin menitipkan pesan bahwa presiden ke depan hanya punya komitmen ‘lari maraton’," kata Menkominfo usai menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Rabu.
Dia mengatakan Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa presiden berikutnya memiliki komitmen kuat untuk mengeksekusi strategi besar membawa Indonesia menjadi negara maju.
Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023, Jokowi menegaskan bahwa calon pemimpin mendatang harus memiliki nafas panjang disertai keberanian dan konsistensi untuk bekerja melanjutkan kebijakan krusial yang telah dia mulai karena seharusnya memang lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas.
"Yang dibutuhkan itu adalah nafas panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint, tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Budi Arie Setiadi dorong keterbukaan informasi publik harus jadi budaya
Presiden menegaskan kembali pesannya bahwa kepemimpinan ke depan, yang akan ditentukan lewat Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2024, sangat menentukan masa depan Indonesia.
Kepala Negara memaparkan sejumlah kebijakan penting yang dia yakini perlu dilanjutkan, salah satunya hilirisasi sumber daya alam.
Menurut Presiden, hilirisasi sumber daya alam dapat meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia menjadi dua kali lipat atau lebih dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Jokowi memaparkan pendapatan per kapita Indonesia pada 2022 berada di angka Rp71 juta. Angka tersebut akan meningkat dua kali lipat menjadi Rp153 juta (sekitar 10.900 dolar AS) dalam 10 tahun ke depan, Rp217 juta (sekitar 15.800 dolar AS) dalam 15 tahun mendatang, dan Rp331 juta (sekitar 25.000 dolar AS) pada 22 tahun nanti.
Presiden menambahkan pemerintah telah meletakkan pondasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang sejauh ini telah meningkatkan daya saing Indonesia naik dari peringkat 44 menjadi 34 pada 2022 berdasarkan International Institute for Management Development (IMD).
Presiden juga mengungkapkan pemerintah telah melakukan upaya pemerataan ekonomi melalui pembangunan dari desa pinggiran dan daerah terluar, termasuk menggelontorkan dana desa yang mencapai Rp539 triliun dalam rentang waktu 2015 hingga 2023.
Selain itu, pemerintah juga secara konsisten melakukan reformasi struktural, khususnya dalam hal penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi.