Pemkot Batu minta guru PPPK tingkatkan kreativitas lahirkan inovasi

Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu meminta para guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di wilayah tersebut mampu meningkatkan kreativitas dan melahirkan inovasi untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, mengatakan para guru PPPK memiliki peran penting dalam kontribusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah tersebut.

"Hadirkan inovasi dan kreatifitas di lingkungan sekolah. Mari menjadi guru penggerak, serta terus berlomba-lomba dalam menciptakan perubahan yang lebih baik," kata Aries.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kota Batu menyerahkan surat keputusan (SK) pengangkatan 78 orang PPPK untuk formasi guru tahun 2022. Dari total 78 PPPK tersebut, terbagi dari satu orang guru agama Hindu, 14 orang guru agama Islam, satu orang guru bimbingan konseling, 56 guru kelas dan enam orang guru pendidikan jasmani dan rohani.

Aries menambahkan, tantangan di bidang pendidikan saat ini semakin besar, namun  dengan semangat dan komitmen yang kuat, Pemerintah Kota Batu berharap 78 guru PPPK yang telah menerima SK dapat menjawab semua tantangan di masing-masing sekolah dengan baik.

"Semoga para guru yang dilantik dapat menjadi pionir dalam membentuk generasi muda yang kompeten, berakhlak, dan siap menghadapi masa depan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya, Muh. Ridwan menyampaikan bahwa tugas dan peran PPPK sama dengan para aparatur sipil negara (ASN). PPPK yang dilantik tersebut, diminta fokus pada pengembangan pendidikan.

"Berikan kontribusi terbaik bagi pendidikan di Kota Batu. Sembari menata masa depan, jangan lupa juga menyisihkan gaji untuk membangun masa depan," kata Ridwan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batu M Nur Adhim, mengatakan bahwa pengelolaan PPPK Kota Batu Tahun 2022 telah dilakukan secara profesional, bebas dari intervensi luar, dan praktik KKN.

"Semua guru yang dilantik hari ini telah mengikuti serangkaian proses selama 10 bulan terakhir hingga akhirnya bisa dilantik hari ini. Saya memastikan bahwa tidak ada pemungutan biaya dan tidak ada praktik KKN, semua dilakukan sesuai dengan prosedur," katanya.