Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan sebanyak 256 jiwa warga Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki mengungsi akibat gempa magnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Sigi.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 256 jiwa mengungsi. Kami meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng, Andy A. Sembiring di Palu, Senin.
Baca juga: Gempa M5,5 yang guncang di timur laut Bangkalan tidak berpotensi tsunami
"Sementara ini, warga membutuhkan makanan siap saji serta selimut dan kelambu," katanya.
Andi Sembiring meminta agar warga tetap waspada terhadap aktivitas gempa susulan yang terjadi di wilayah itu dan mengimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Berdasarkan laporan sementara BPBD Sulteng, juga telah terjadi kerusakan 10 unit rumah warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo dengan jenis kerusakan retak pada bagian dinding, dan tiga unit rumah tidak tidak dapat dihuni karena rusak berat.
Sebelumnya, BMKG merilis gempa bumi bermagnitudo 5,3 terjadi di Kabupaten Sigi yang berpusat di darat, tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami pada pukul 09.44 WITA, Minggu (6/8) pagi.
Kemudian, BMKG kembali merilis 33 kali aktivitas gempa susulan terjadi hingga malam hari di sekitar wilayah titik gempa sebelumnya dengan magnitudo 3-5.