Surabaya (ANTARA) - Pemegang lisensi pernak-pernik Piala Dunia FIBA (FBWC) 2023, HOOPS Indonesia, optimistis produk yang dipasarkan menjadi buruan masyarakat dan mampu terjual habis.
"Target penjualan kalau bisa sampai terjual habis, toko offline tersedia di seluruh gerai HOOPS Indonesia. Selain itu ada toko online juga," kata CMO HOOPS Indonesia Anita Loek di salah satu mal di Surabaya, Minggu.
Optimisme soal target penjualan tujuh kategori, seperti kaos, celana, dan sweter bukan tanpa alasan, sebab FBWC 2023 menjadi yang perdana digelar di Indonesia sehingga akan menghadirkan animo besar dari masyarakat.
Dia juga menyatakan seluruh produk yang dipasarkan merupakan hasil produksi dalam negeri dan kualitas sudah terjamin lantaran telah melalui tahapan kurasi dari pihak Federasi Bola Basket Internasional atau FIBA.
Soal pemilihan bahan, kata dia, FIBA juga turut melakukan pengawasan dan disesuaikan dengan iklim di tiga negara tuan rumah piala dunia basket, yakni Filipina, Indonesia, dan Jepang.
"Produksinya di Bandung. Kualitasnya internasional dan disesuaikan dengan negara masing-masing, seperti Indonesia disesuaikan dari segi bahannya yang tidak terlalu tebal," ucapnya.
"Persyaratan proporsi bahkan sampai panjang baju dan size juga ikut internasional, makanya lebih besar dari ukuran Indonesia," lanjutnya.
Kemudian untuk setiap produk yang dipasarkan juga harus memperlihatkan ciri khas setiap negara tuan rumah, karena bertujuan memperkenalkan kearifan lokal ke seluruh dunia.
"Setiap negara punya ciri khas masing-masing, kalau di Indonesia ciri khasnya ada motif seperti batik. Kategori lain juga ada proporsi yang sudah dipersyaratkan FIBA tetapi kami yang mendesainnya," ujarnya.
Sekadar diketahui, Piala Dunia FIBA 2023 digelar di tiga negara berbeda, yakni Filipina, Indonesia, dan Jepang. Pertandingan akan dilaksanakan pada 25 Agustus hingga 10 September 2023.
Indonesia berkesempatan menggelar pertandingan Grup G yang diisi Tim Nasional Basket Iran, Spanyol, Pantai Gading, Brazil. Sedangkan Grup H yang ditempati Kanada, Latvia, Lebanon, dan Prancis.