Surabaya (ANTARA) - Salah seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Ahmad Muwafiq menyebut pusat peradaban Islam dan kebangsaan Nusantara dimulai dari Kota Surabaya, salah satunya ialah Raden Rahmat atau Sunan Ampel.
"Banyak murid-murid Sunan Ampel Surabaya yang menyebar ke seluruh Indonesia dan mengajarkan wawasan kebangsaan yang pluralis. Para murid Sunan Ampel banyak yang mendirikan kerajaan kesultanan Islam di Nusantara," kata Gus Muwafiq sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, yang diterima di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, sosok wali-wali mampu menghubungkan dakwah Islam dan peradaban budaya Nusantara khususnya di Jawa, artinya mereka mampu mengartikulasikan pemahaman budaya lokal.
"Yang datang berdakwah dan mensyiarkan Islam di Nusantara adalah para wali-wali, bukan pedagang, bukan ahli militer, ahli ekonomi, ahli kelautan dan pertanian. Akan tetapi para wali-wali ahli agama dan ketuhanan. Sehingga secara level kasta Jawa, para wali-wali tersebut bisa diterima dan mampu menyebarkan Islam di Nusantara," ujarnya, saat menjadi pemateri pengajian kebangsaan di Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Sabtu (5/8).
Sementara itu, Ketua Umum Praktisi Hukum Muslim Indonesia (PHMI) Edy Torana, menjelaskan gagasan acara Pengajian Akbar yang menghadirkan Gus Muwafiq itu bertujuan untuk meningkatkan dan menggelorakan wawasan kebangsaan, terlebih dalam waktu dekat pada 17 Agustus 2023 adalah HUT ke-78 Republik Indonesia.
"Pengajian ini kita rekam dan kita sebarkan ke seluruh Indonesia lewat YouTube dan sosial media lainnya. Tentu lewat wawasan kebangsaan, khususnya peradaban Islam di Nusantara bisa dipahami para generasi muda Milenial dan Gen Z," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Relawan Erick Thohir (ETOR) tersebut.