Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, mendapat pelatihan melakukan penyelamatan di perairan.
Sebanyak 28 anggota Tagana dan 35 orang perwakilan dari KSB mengikuti pelatihan upaya penyelamatan di perairan yang diselenggarakan di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dari Sabtu (29/7) sampai Minggu (30/7).
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Mojokerto, Minggu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau pelaksanaan simulasi upaya penyelamatan di perairan dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak tersebut.
"Kami berharap pelatihan yang dilaksanakan ini bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya sebagai upaya untuk melakukan mitigasi bencana," katanya.
Selama mengikuti pelatihan, anggota Tagana dan perwakilan KSB antara lain mendapat paparan materi mengenai peralatan penyelamatan di perairan, pelaksanaan evakuasi, dan penyaluran bantuan menggunakan perahu karet.
Kota Mojokerto dilewati oleh sejumlah aliran sungai, termasuk Sungai Brantas dan Sungai Ngotok. Kondisi yang demikian menimbulkan risiko banjir dan kecelakaan perairan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mojokerto meningkatkan kapasitas personel yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, antara lain dengan memfasilitasi mereka mengikuti pelatihan penyelamatan.
Sebanyak 28 anggota Tagana dan 35 orang perwakilan dari KSB mengikuti pelatihan upaya penyelamatan di perairan yang diselenggarakan di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dari Sabtu (29/7) sampai Minggu (30/7).
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Mojokerto, Minggu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau pelaksanaan simulasi upaya penyelamatan di perairan dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak tersebut.
"Kami berharap pelatihan yang dilaksanakan ini bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya sebagai upaya untuk melakukan mitigasi bencana," katanya.
Selama mengikuti pelatihan, anggota Tagana dan perwakilan KSB antara lain mendapat paparan materi mengenai peralatan penyelamatan di perairan, pelaksanaan evakuasi, dan penyaluran bantuan menggunakan perahu karet.
Kota Mojokerto dilewati oleh sejumlah aliran sungai, termasuk Sungai Brantas dan Sungai Ngotok. Kondisi yang demikian menimbulkan risiko banjir dan kecelakaan perairan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mojokerto meningkatkan kapasitas personel yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, antara lain dengan memfasilitasi mereka mengikuti pelatihan penyelamatan.