Jember (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, menargetkan angka partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pemilu 2024 minimal mencapai 85 persen dan diharapkan meningkat dibandingkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang tercatat sebesar 76,05 persen.
"Kami menargetkan minimal tercapai sebanyak 85 persen, masyarakat hadir di TPS dan menyalurkan hak suara mereka sesuai dengan hati nurani," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember Edy Budi Susilo dalam kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 di Balai Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Selasa.
Kegiatan sosialisasi yang digelar Bakesbangpol Jember tersebut bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu setempat bebarengan dengan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Klungkung.
"Kami terus melaksanakan sosialisasi secara masif tentang Pemilu 2024 baik melalui media maupun kegiatan tatap muka di sejumlah desa di Kabupaten Jember agar angka partisipasi pemilih bisa meningkat," tuturnya.
Ia mengatakan gencarnya sosialisasi itu diharapkan masyarakat tahu bahwa Indonesia bakal punya gawe berupa pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 yang merupakan pesta demokrasi lima tahun.
Sementara Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi mengatakan pihak penyelenggara pemilu tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar angka partisipasi Pemilu 2024 bisa meningkat.
"Kami menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Jember sebanyak 1.972.216 orang yang terdiri atas 997.449 pemilih perempuan dan 974.767 pemilih laki-laki," katanya.
Berdasarkan data KPU Jember, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 sebanyak 7.706 TPS yang tersebar pada 248 desa/kelurahan dengan 31 kecamatan di Jember.
Hadir dalam kegiatan itu, di antaranya terdiri kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, unsur lembaga kemasyarakatan desa, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panwascam serta perangkat desa di wilayah Kecamatan Sukorambi.