Surabaya (ANTARA) - Gubernur Provinsi Narathiwat Thailand, Sanan Phongaksorn mengajak pengusaha Jawa Timur untuk mengembangkan produksi durian saat melakukan kunjungan ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) setempat.
"Durian ini tidak hanya disenangi di Thailand tetapi juga Indonesia dan negara lain. Bahkan kebutuhan di provinsi Narathiwat sangat besar karena diolah menjadi produk turunan. Sehingga Narathiwat harus mendatangkan durian dari Thailand bagian Utara untuk bahan baku olahan durian yang akan diekspor," kata dia dalam keterangannya, Senin.
Oleh karena itu, ia berharap pengusaha Jawa Timur bisa belajar budidaya durian yang baik, mulai dari pemilihan benih, cara budidaya hingga pengolahan pasca panen.
"Harus diteliti, bagaimana durian itu bisa berbuah dalam jangka waktu satu tahun, bagaimana rasanya, buahnya. Itu harus belajar. Harapan kami, jika ada perusahaan yang sudah berhasil mengembangkan budidaya durian, ini bisa ekspor, termasuk ke Thailand," kata Sanan.
Sanan mengungkapkan awalnya kedatangan mereka ke Indonesia karena adanya undangan dari Rektor Universiats Nurul Jadid Rektor K.H. Abd Hamid Wahid, M.Ag yang memberikan penawaran langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Narathiwat untuk menjalin kerja sama bidang pendidikan.
Selain itu, pihaknya juga membuka kerja sama dalam banyak bidang lain, mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), perdagangan, investasi dan industri.
Menanggapi tawaran tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengaku senang karena saat ini Jatim memang tengah berupaya maksimal untuk meningkatkan sektor ekonomi dan pendidikan atau peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Kalau pendidikan, di sana memiliki keunggulan sektor pertanian, khususnya hortikultura seperti durian. Secara kualitas bagus. Pengolahan pasca panen juga lengkap dan bagus. Sehingga kita perlu belajar bagaimana budidayanya dan pengolahan pasca panen," ujar Adik.
Sementara di Indonesia, walaupun produksi berbagai komoditas pertanian secara kuantitas menang, tetapi secara kualitas banyak yang kalah.
"Kita ini produsen durian terbesar, tetapi masih untuk konsumsi dalam negeri saja, belum ekspor. Kualitasnya masih harus ditingkatkan. Harusnya sudah mulai dipilah, mana yang bisa diekspor dan mana yang hanya bisa dipasarkan dalam negeri," ucapnya.
"Ini kita perlu belajar di sana, tentang bagaimana budidayanya agar mendapatkan hasil produksi dengan kualitas bagus dan bagaimana pengolahan dan pasca panen," tambahnya.
Oleh karena itu, Kadin Jatim mengusulkan ada program siswa SMK magang di Thailand terkait budidaya durian dan di industri pengolahannya.
"Selain itu kami juga menawarkan kerja sama perdagangan dan investasi," tuturnya.