Madiun (ANTARA) - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Timur, baik bupati maupun wali kota dan stakeholder terkait terus tingkatkan sinergi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem serta "stunting" lebih signifikan.
Ajakan tersebut diungkapkan saat membuka puncak peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tahun 2023 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kabupaten Madiun pada Minggu (16/7) malam.
Dalam keterangannya yang diterima di Madiun, Senin Gubernur Khofifah juga menyatakan momentum BBGRM dapat menjadi pendongkrak untuk meningkatkan sinergi semua pihak termasuk perguruan tinggi dengan mengikutsertakan KKN komprehensif yang bisa menurunkan kemiskinan ekstrem dan angka stunting lebih cepat.
"Target nasional tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem mencapai nol persen sementara penurunan stunting 14 persen. Insya Allah, Jatim bisa mencapainya lebih cepat lagi jika gotong royong dan sinergi terus kita tingkatkan," ujar Gubernur Khofifah
Data dari Dinas Kesehatan Jatim pada tahun 2020, prevalensi stunting di Jatim mencapai 25,6 persen. Kemudian tahun 2021 menurun 23,5 persen, dan di tahun 2022 kembali turun dan menjadi 19,2 persen. Dimana, angka ini juga di bawah standar WHO yaitu di angka 20 persen.
Khofifah mengungkapkan, ada penemuan menarik dari seorang guru besar yang memiliki spesialisasi di bidang gizi. Ia menjelaskan, stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi semata tapi juga faktor lain di lingkungan keluarga.
Baca juga: Khofifah beri semangat anggota Paskibraka Nasional asal Jatim
"Beliau melakukan survei di salah satu negara di Asia Selatan, di mana di suatu desa rata-rata anaknya tumbuh stunting. Ternyata problemnya bukan karena semata asupan gizinya yang rendah, atau kekurangan protein dan kalori. Tapi ternyata kurang kasih sayang dalam pengasuhan," katanya.
Untuk itu, Khofifah menegaskan awal kehidupan bukan dimulai saat kelahiran, namun saat kehamilan. Sehingga, seorang ibu harus mendapat perhatian dan kasih sayang cukup dari pasangan beserta keluarganya.
"Jadi intervensi kita tidak bisa hanya di pemberian gizi. Tapi juga bagaimana agar sosialisasi 'parenting' di setiap calon keluarga yang akan melakukan pernikahan itu bisa dilakukan dengan lebih seksama," ucapnya.
Selanjutnya, Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur masih memiliki 1,8 persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2022. Untuk itu, ia berpesan agar menjadikan bulan bhakti gotong royong menjadi momentum untuk menurunkan kemiskinan ekstrem secara signifikan dengan bergotong royong.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan bahwa BBGRM dan HKG-PKK memang selalu diperingati bersamaan. Mengingat, semangat keduanya adalah gotong royong.
"Penanaman semangat gotong royong ini dimulai dari tingkat terkecil yaitu keluarga. Jadi dimulai dari orang tua dan anak-anak. Salah satu sumber sosialisasi dari BKB, BKR, maupun BKL. Mudah-mudahan ini bisa terus dan memenuhi kebutuhan," katanya.
Momen puncak BBGRM XX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tahun 2023 juga diwarnai pemberian sejumlah penghargaan oleh Gubernur Khofifah. Di antaranya, penghargaan kepada Pelaksana Gotong Royong Terbaik Jatim 2023.
GUbernur Khofifah juga memberikan Bantuan Keuangan Khusus Program Jatim Puspa, Desa Berdaya, dan Pemberdayaan Bumdesa 2023 kepada Pemerintah Kabupaten Madiun dan Pemerintah Desa lokasi program senilai Rp966,875 juta. Bantuan diberikan kepada Bupati Madiun.
Gubernur Khofifah ajak kepala daerah percepat penurunan kemiskinan dan stunting
Senin, 17 Juli 2023 15:15 WIB