Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat ada 700 orang anak muda yang memiliki passion di bidang pertanian mendaftarkan diri mengikuti kompetisi bisnis pertanian dalam program Jagoan Tani.
"Kami turut senang karena Jagoan Tani terus mendapat respons bagus. Setiap tahunnya ratusan orang mendaftar untuk mengikuti program inkubasi agribisnis ini. Semoga ini menjadi harapan baik bagi kita semua, ke depan masih banyak anak muda yang tertarik dan akan mengembangkan sektor pertanian," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, seleksi peserta program Jagoan Tani dilakukan secara ketat dan berjenjang sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023. Saat ini telah terseleksi 100 orang peserta terbaik untuk selanjutnya akan mengikuti tahapan mentoring sebagai bekal adu ide dan gagasan agribisnis.
Sekitar 700 orang yang tergabung dalam tim ikut mendaftar program Jagoan Tani, dan 100 tim peserta dinyatakan lolos.
"Selamat kepada 100 tim peserta terpilih. Semoga semuanya bisa mengikuti setiap tahapannya dengan lancar," kata Ipuk.
Dia menjelaskan, program Jagoan Tani merupakan program inkubasi yang rutin digelar setiap tahun oleh Pemkab Banyuwangi, untuk mengajak generasi muda setempat agar mau menggeluti bisnis pertanian dengan segala sub-sektornya.
Selain mentor-mentor handal dan berpengalaman, lanjut Ipuk, program Jagoan Tani juga menyiapkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha. Tahun ini hadiah yang disediakan senilai Rp127,5 juta.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Banyuwangi Nanang Sugiarto mengemukakan bahwa seleksi peserta program Jagoan Tani dilakukan secara ketat secara berjenjang sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023, dimulai dari seleksi proposal hingga verifikasi lapang.
"Dari 212 tim yang mendaftar, 100 tim dinyatakan lolos. Penilaian ini berdasarkan kesesuaian antara proposal dengan hasil verifikasi lapang yang dilakukan oleh tim kami," katanya.
Peserta terpilih telah menjalani sesi presentasi online terkait rintisan usaha yang mereka geluti, dan dilanjutkan dengan sesi mentoring secara daring yang digelar hari ini.
Pada sesi mentoring tersebut, menurut Nanang, sejumlah mentor dihadirkan untuk memperbarui pengetahuan para peserta terkait konsep bisnis pertanian modern hingga pemasarannya.
Di antara mentor yang dihadirkan adalah Risti Permani, Dosen The University of Queensland and Aglive Indonesia Team, David Setionegoro Founder Askara Daulat Desa, Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub, serta Dedy Marquis dari Fasilitative Trainer.
Dari 100 besar, para peserta akan diseleksi kembali hingga tersaring 33 tim yang akan maju sesi mentoring offline pada 20-21 Juli mendatang. Dilanjutkan interview dan verifikasi lapang kedua untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp.127.500.000.