Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk bertoleransi dalam menghadapi perbedaan penetapan waktu Hari Raya Idul Adha.
"Sikap yang sudah dibangun yaitu adanya toleransi, sikap saling mengerti, dan saling memahami adanya perbedaan," katanya di Jakarta, Senin, menyusul beda penetapan Hari Raya Idul Adha antara pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada 29 Juni 2023, sedangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada 28 Juni 2023.
Wakil Presiden mengatakan bahwa perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah merupakan hal yang biasa terjadi.
"Artinya sudah lama, kita sudah bertahun-tahun, bahwa kita memang tidak selalu berbeda, tapi ada perbedaan," katanya.
"Sepuluh tahun yang akan datang sudah bisa dilihat, pada saat ini terjadi perbedaan, ini tidak perbedaan, dan masyarakat sudah siap berbeda di dalam (menentukan) awal puasa, ataupun Lebaran, maupun Idul Adha," ia menjelaskan.
Mengenai ketentuan libur Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Wakil Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan toleransi dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.