Surabaya (ANTARA) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyediakan tujuh skema penerimaan mahasiswa baru pada jalur Mandiri tahun 2023 ini untuk memberikan kesempatan kepada lulusan SMA/SMK mengenyam pendidikan tinggi.
"Jalur pertama adalah Jalur Nontes (Nilai Tes Nasional: Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi dan Ujian Tulis Berbasis Komputer). Jalur tanpa tes ini bisa dimanfaatkan dua skema," kata Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa Dr. Sukarmin, M.Pd dalam keterangan di Surabaya, Jatim, Jumat.
Ia menjelaskan skema pertama, Nontes SNBP yang bisa dimanfaatkan peserta yang belum lolos jalur SNBP atau yang belum berkesempatan masuk kelompok siswa eligible bisa mengikuti jalur ini. Cukup nanti mengunggah nilai rapor semester 1-4 yang didukung sertifikat.Kedua, nontes UTBK yang bisa dimanfaatkan peserta yang belum lolos di jalur UTBK-SNBT, tetapi nilai tesnya bagus.
"Kiatnya, kalau nilai rapor adik-adik bagus dan sertifikat pendukungnya juga bagus, pilihlah semua prodi yang ada di Unesa. Bagi yang nilai rapornya sedang, pilihlah prodi yang persaingannya tidak terlalu tinggi. Begitupun adik-adik yang menggunakan nilai UTBK," katanya.
Jalur Mandiri kedua adalah Jalur Prestasi. Jalur ini bisa dimanfaatkan para peserta yang waktu SMA menjadi Ketua OSIS, Wakil, Sekretaris, dan pengurus inti OSIS atau meraih prestasi di berbagai bidang.
Penerimaan jalur ini berdasarkan nilai tes tulis dan wawancara. Ada 11 jenis prestasi yang dibuka Unesa pada skema ini yaitu pertama Prestasi Seni, kedua Prestasi Olahraga, ketiga Prestasi MTQ dan keempat Prestasi Tahfidz.
Selanjutnya, kelima Prestasi Pesantren, keenam Prestasi Keagamaan Protestan, ketujuh Prestasi Keagamaan Katolik, kedelapan Prestasi Keagamaan Hindu, kesembilan Prestasi Keagamaan Buddha. kesepuluh Prestasi Kepemimpinan. kesebelas Prestasi Saintek dan Soshum.
Untuk jalur ketiga adalah Jalur Disabilitas. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dan sebagai bagian dari komitmen di bidang disabilitas, Unesa juga membuka jalur khusus peserta disabilitas.
"Pada jalur ini peserta akan dilihat dari nilai tes dan wawancara oleh tim PSLD/Direktorat Disabilitas. Seleksi jalur ini tentu tidak seperti tes reguler alias disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta disabilitas," ujarnya.
Jalur keempat adalah Tes Masuk Unesa Berbasis Komputer (TMUBK). Tes ini dikelola dan dikembangkan Unesa.
Ia menjelaskan seleksi ini menggunakan skema tes berbasis komputer. Peserta yang memilih prodi keolahragaan dan seni bisa menyertakan portofolio, karena bisa menjadi nilai tersendiri."Lewat TMUBK ini, Unesa memberikan kemudahan bagi peserta untuk memilih opsi tes di rumahnya masing-masing. Cukup punya laptop yang ada kameranya dan ada jaringan internet stabil nanti tim akan memberikan link soal sesuai jadwal. Pengawasannya dilakukan lewat kamera dan pergerakan mouse yang ada di layar.," ujarnya.
Kelima adalah jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK). Tes ini dikelola Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan-Kemendikbudristek yang bisa dimanfaatkan peserta kategori dari daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), Papua dan Papua Barat, dan anak-anak TKI.
Keenam adalah Jalur Kerja Sama. Seleksi kerja sama tentu melalui skema kerja sama dengan pemerintah daerah (MoU) yang bisa dimanfaatkan putra-putri yang memiliki MoU dengan Unesa.
Pesertanya nanti diseleksi tim internal. Jalur ini, UNESA sudah bekerja sama dengan Kalimantan Timur terkait prodi PLB.
Terakhir, kata dia, adalah Jalur Luar Negeri. Jalur ini khusus pelajar atau mahasiswa asing yang diseleksi oleh tim Kantor Urusan Internasional atau KUI Unesa.
Lewat jalur ini, sudah banyak mahasiswa asing dari berbagai negara yang mengenyam pendidikan di Unesa.
"Terkait biaya jalur mandiri ini karena banyak yang bertanya, untuk jalur Nontes, Disabilitas, TMUBK Sarjana dan Sarjana Terapan, UKT-nya itu kategori 5-8 dan untuk SPI nanti sesuai pilihan peserta sendiri berdasarkan kemampuan," katanya.
"Kemudian untuk jenis jalur prestasi, bagi yang punya prestasi bagus seperti juara olimpiade bidang Sains dan sebagainya, atau juara olahraga nasional atau internasional itu ada kemungkinan dibebaskan UKT-nya," demikian Sukarmin.