Surabaya (ANTARA) - Petugas haji Indonesia di Tanah Suci mengantisipasi agar kaki jamaah tidak melepuh akibat kehilangan sandal, kata pejabat Kementerian Agama (Kemenag).
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur Husnul Maram memastikan pembekalan agar jamaah calon haji tidak kehilangan sandal telah ditanamkan sejak sebelum berangkat ke Tanah Suci. Sehingga diharapkan tidak melepas sandal sembarangan ketika di luar hotel, khususnya saat akan masuk untuk beribadah di masjid.
"Orang Indonesia itu kan kebiasaan lepas sandal dan ditinggalkan di depan masjid. Alhamdulillah, sudah banyak warga kita yang paham sehingga tidak meninggalkan sandalnya selama beribadah di Tanah Suci," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Husnul mengingatkan cuaca di Arab Saudi bisa mencapai 40 derajat celsius lebih sehingga kaki bisa melepuh jika tidak memakai alas kaki.
"Tapi petugas haji Indonesia sudah disiagakan di pintu-pintu masjid untuk mengingatkan agar jamaah kita tidak meninggalkan sandalnya di depan masjid," ujarnya.
Selain itu, Husnul memastikan, juga banyak petugas dari Arab Saudi yang disiagakan untuk membagikan kantong plastik di depan masjid.
"Sehingga tiap jamaah yang masuk masjid bisa membawa sandalnya dengan dimasukkan ke dalam kantong plastik,” ujarnya.
Husnul menandaskan, bagi jamaah calon haji Indonesia yang masih saja kehilangan sandalnya usai beribadah di masjid, diharapkan agar segera melapor ke petugas haji.
Nantinya diarahkan ke Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) dari Kemenag yang telah menyiagakan sandal dan alas kaki.
Diinformasikan PKP3JH telah menyiapkan sebanyak 500 pasang sandal untuk dibagikan kepada jamaah yang kehilangan alas kaki usai beribadah di Masjid.
Sejak kedatangan jamaah Indonesia di Madinah, tim PKP3JH telah membagikan sebanyak 47 pasang sandal kepada para calon haji yang telah melapor kehilangan alas kaki di luar hotel.
"Selama penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Suci, tim PKP3JH berjaga dan bersiaga di wilayah Masjid Nabawi dan Masjidil Haram," ucap Husnul Maram.