Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta para pemuda di wilayahnya meningkatkan kompetensi dan daya saing mengingat pada masa ini mereka harus menghadapi pesaing dari dalam maupun luar negeri.
"Pemuda saat inilah yang nantinya akan melanjutkan tampuk pimpinan untuk Indonesia. Oleh karena itu, para pemuda harus mampu bersaing di tengah era globalisasi saat ini," katanya di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.
Di sela sarasehan dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila, dia mengemukakan bahwa pada masa sekarang tidak ada lagi pembatas teritorial dalam persaingan.
Menurut dia, kompetensi serta keunggulan dalam kreativitas dan inovasi menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan pada masa ini.
Wali Kota juga berpesan kepada peserta sarasehan yang meliputi anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Mojokerto untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
"Saya titip pesan secanggih apapun peradaban zaman, jangan pernah tinggalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kalian harus memahami betul nilai-nilai Pancasila, termasuk tema yang diangkat pagi ini adalah gotong royong," katanya.
"Jangan karena teknologi maka kalian tidak lagi menerapkan nilai kegotongroyongan, saling menolong, kebersamaan. Jangan karena teknologi ego personal dikedepankan," ia menambahkan.
Dia menyampaikan bahwa gotong royong, kepedulian kepada sesama, kebersamaan, dan saling tolong menolong adalah bagian dari jati diri bangsa.
"Maka dari itu, jangan pernah ditinggalkan dalam kehidupan kalian saat ini dan ke depannya dan dimanapun berada. Baik sebagai pribadi, maupun sebagai masyarakat sosial, maupun sebagai pelajar," kata Wali Kota.
"Jangan tinggalkan nilai luhur itu, karena di situlah sejatinya menjadi bernilai sebagai umat manusia. Tidak hanya bernilai di hadapan sesama manusia, tetapi juga bernilai di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," tuturnya.
Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita itu juga mengemukakan peran penting Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yang warganya memiliki beragam suku, agama, dan budaya.
"Ratusan suku yang ada di negara kita semuanya bisa hidup berdampingan itu semuanya tidak lepas dari penerapan nilai-nilai luhur Pancasila, kekuatan Pancasila yang menjadi landasan dasar kehidupan kita. Sehingga di dalam keberagaman itu kita bisa bersatu kuat, kita tidak mempermasalahkan perbedaan itu, kita tetap bisa hidup rukun berdampingan, bekerja sama, bergotong-royong untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negeri ini," demikian Wali Kota Mojokerto.
"Pemuda saat inilah yang nantinya akan melanjutkan tampuk pimpinan untuk Indonesia. Oleh karena itu, para pemuda harus mampu bersaing di tengah era globalisasi saat ini," katanya di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.
Di sela sarasehan dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila, dia mengemukakan bahwa pada masa sekarang tidak ada lagi pembatas teritorial dalam persaingan.
Menurut dia, kompetensi serta keunggulan dalam kreativitas dan inovasi menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan pada masa ini.
Wali Kota juga berpesan kepada peserta sarasehan yang meliputi anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Mojokerto untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
"Saya titip pesan secanggih apapun peradaban zaman, jangan pernah tinggalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kalian harus memahami betul nilai-nilai Pancasila, termasuk tema yang diangkat pagi ini adalah gotong royong," katanya.
"Jangan karena teknologi maka kalian tidak lagi menerapkan nilai kegotongroyongan, saling menolong, kebersamaan. Jangan karena teknologi ego personal dikedepankan," ia menambahkan.
Dia menyampaikan bahwa gotong royong, kepedulian kepada sesama, kebersamaan, dan saling tolong menolong adalah bagian dari jati diri bangsa.
"Maka dari itu, jangan pernah ditinggalkan dalam kehidupan kalian saat ini dan ke depannya dan dimanapun berada. Baik sebagai pribadi, maupun sebagai masyarakat sosial, maupun sebagai pelajar," kata Wali Kota.
"Jangan tinggalkan nilai luhur itu, karena di situlah sejatinya menjadi bernilai sebagai umat manusia. Tidak hanya bernilai di hadapan sesama manusia, tetapi juga bernilai di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," tuturnya.
Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita itu juga mengemukakan peran penting Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yang warganya memiliki beragam suku, agama, dan budaya.
"Ratusan suku yang ada di negara kita semuanya bisa hidup berdampingan itu semuanya tidak lepas dari penerapan nilai-nilai luhur Pancasila, kekuatan Pancasila yang menjadi landasan dasar kehidupan kita. Sehingga di dalam keberagaman itu kita bisa bersatu kuat, kita tidak mempermasalahkan perbedaan itu, kita tetap bisa hidup rukun berdampingan, bekerja sama, bergotong-royong untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negeri ini," demikian Wali Kota Mojokerto.