Mojokerto (ANTARA) - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa naik kelas dan menembus pasar global, salah satunya lewat kegiatan sosialisasi usaha kespor dan impor.
"Sosialisasi ini menjadi forum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah, khususnya melalui penguatan peran IKM dan UKM," katanya di Kota Mojokerto, Kamis.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut mengatakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto selama ini secara konsisten menempatkan IKM dan UKM sebagai sasaran utama dalam setiap proses pembangunan daerah, terutama dalam arah kebijakan pertumbuhan ekonomi.
“Kami senantiasa berupaya dan berikhtiar. Pemerintah, kantor Bea Cukai, hingga para pelaku usaha, semuanya punya tanggung jawab dan melakukan ikhtiar sesuai tugas dan fungsi masing-masing dalam rangka memajukan perekonomian,” tutur Ning Ita.
Ia menilai potensi IKM dan UKM di Kota Mojokerto sangat besar jika dikelola secara serius dan dilakukan secara bersama-sama. Bahkan, kontribusinya dinilai mampu melampaui industri besar yang jumlahnya relatif terbatas di Kota Mojokerto.
Melalui sosialisasi ekspor dan impor, Ning Ita berharap muncul rekomendasi konkret yang dapat dijadikan acuan dalam merumuskan kebijakan strategis, khususnya yang berpihak pada peningkatan ekspor produk-produk unggulan Kota Mojokerto.
Ning Ita juga menekankan semakin banyak IKM yang berani tampil sebagai eksportir merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah.
“Semakin banyak IKM yang berani tampil sebagai eksportir, ini menjadi kebanggaan bagi saya. Ini salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto, karena industri besar sangat terbatas dan kita juga tidak memiliki sumber daya alam. Maka kekuatan kita ada pada SDM dan pelaku usaha kecil menengah,” ujarnya.
