Trenggalek (ANTARA) -
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto memastikan bahwa proses ekskavasi Situs Gondang yang telah dimulai sejak Juli 2022 bakal dilanjutkan sebelum akhir tahun 2023.
"Kami masih berkoordinasi dengan balai pelestarian kebudayaan terkait kapan pelaksanaannya, kemungkinan dalam waktu dekat ini. Dua atau tiga mingguan lagi," kata Sunyoto di Trenggalek, Senin.
Dijelaskan, bahwa dalam kegiatan ekskavasi sebelumnya yang dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XI Jawa Timur, tim arkeolog menemukan beberapa benda purbakala berupa arca dan sejumlah ornamen lain, di antaranya adalah arca mahakala dan arca agastya.
Benda-benda purbakala itu ditemukan dalam struktur sebuah candi.
Benda-benda purbakala itu kini disimpan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek.
"Kami mempercayai ada beberapa benda purbakala yang akan ditemukan lagi, untuk itu ekskavasi itu akan dilanjutkan lagi," katanya.
Sunyoto menyebut, proses ekskavasi yang dilakukan di lahan milik warga beberapa sejak setahun lalu masih sekitar 75 persen, jadi belum sepenuhnya rampung. Rencananya ekskavasi itu bakal dilanjutkan tahun ini.
"Kami masih berkoordinasi dengan balai pelestarian kebudayaan terkait kapan pelaksanaannya, kemungkinan dalam waktu dekat ini. Dua atau tiga mingguan lagi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melantik pemilik lahan sebagai pengurus pelestarian kebudayaan yang diterbitkan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Dengan kata lain, pemilik lahan juga diberikan tanggung jawab untuk menjaga situs itu sebelum dilakukan ekskavasi lanjutkan.
"Alhamdulillah pemilik lahan juga sangat terbuka dan kita sudah melantiknya dari SK Bupati untuk itu menjaga peninggalan benda sejarah tersebut," tuturnya.
Ekskavasi tahap pertama kisaran Juli 2022 lalu, tim gabungan menemukan lima arca, dua di antaranya ditemukan warga pada 2018 dan struktur bata kuno berukuran jumbo.
Dari penggalian itu, tim meyakini jika situs Gondang memiliki usia lebih tua dari era kerajaan Majapahit. Struktur batu bata kuno berukuran jumbo itu diperkirakan adalah kaki sebuah candi.
"Ukurannya candi adalah 6x6 meter. Kemudian lapisan batu dalam yang ditemukan sembilan lapis. Batanya lumayan besar, kalau dilihat dari dimensinya berbeda dengan tinggalan Majapahit. Mungkin ini lebih tua," kata Pamong Budaya Ahli Madya BPCB Jawa Timur, Mohammad Said.