Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menilai acara parade bunga dan budaya atau "Surabaya Vaganza" beserta "Light Parade" atau parade lampu sebagai rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, mampu menghidupkan ekonomi di Kota Pahlawan, Jatim.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin, mengatakan, dua acara itu menjadi pusat perhatian dan menyita ribuan pasang mata publik yang membanjiri sepanjang jalan dari Tugu Pahlawan hingga finish di Balai Pemuda pada Sabtu (27/5) sore hingga malam hari.
"Masyarakat terhibur dan jualan PKL (pedagang kaki lima) juga laris," katanya.
Selama acara berlangsung, animo pengunjung yang hadir menunjukkan warga dari semua kalangan terhibur dengan kegiatan yang menampilkan berbagai pawai bunga maupun parade budaya serta gemerlap parade lampu tersebut.
Euforia dan antusiasme publik serta kemeriahan acara pun dirasakan Reni. Ia mengaku juga turut menyemarakkan kegiatan tersebut.
"Kami bisa melihat langsung, banyak warga juga senang karena terhibur. Mulai dari anak-anak, remaja, milenial, ibu-ibu, orang tua semuanya ada," ujarnya.
Baca juga: Pimpinan DPRD pertanyakan Surabaya tak masuk "Smart City Index"
Menurut Reni, pihaknya menyambut baik dan positif gelaran tahunan yang berkontribusi terhadap geliat ekonomi di Kota Pahlawan utamanya bagi para pedagang-pedagang kecil.
Sebab, lanjut dia, event semacam ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi yang sekedar ingin datang melihat hiburan dan pesta rakyat, melainkan juga berdampak pada ekonomi warga.
"Jadi parade ini menghidupkan sektor ekonomi ya, penjual dengan dagangannya laris, ada yang tau dari instagram, lalu datang kemari. Sampai sampai malam masih banyak yang antre beli," kata legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Wakil rakyat itu pun membeli sejumlah jajanan para penjual dan pedagang kaki lima yang tampak ramai dan laris diserbu pembeli. Reni berdialog dan bercengkrama langsung dengan sejumlah pengunjung serta pedagang yang tengah berjualan.
Kepada Pimpinan DPRD Kota Surabaya itu, mereka pun mengaku senang dan terhibur selama acara berlangsung dan begitu menikmati setiap keseruan acara demi acara hingga larut malam itu.
Kesuksesan Surabaya Vaganza tidak hanya dirasakan publik yang tumpah ruah menikmati pertunjukan pawai dan parade, namun juga menjadi angin segar bagi para pedagang maupun PKL.
Hal demikian pun diutarakan oleh sejumlah pedagang, salah satunya Tutut Eka Wati. Penjual jajanan tahu bulat dan sotong itu mengatakan bahwa membawa keberkahan tersendiri
"Memuaskan, ya, nambah pemasukan, kalau hari biasa bisa habis 1.300 biji, kalo ramai seperti ini bisa sampai 2.500 terjual. Omzet bisa naik sampai Rp1,5 juta," katanya.
Sejumlah pedagang lainnya pun bersyukur dan merasakan manfaat ekonomi dari kemeriahan pagelaran acara Surabaya Vaganza yang mendatangkan pundi pundi pendapat bagi mereka.
"Alhamdullillah biasanya cuma habis 5 kg, kalo seperti ini sampai 10 kg," kata Sutiyono, penjual pentol keliling.
"Kalau hari biasa itu cuma Rp200 ribu atau Rp300 ribu, tapi saat ini dapat Rp500 ribu. Kegiatan positif, pedagang dan rakyat kecil bisa cari uang, bisa dapat keuntungan lebih dari biasanya," katanya menambahkan.