Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang meninggal karena sakit jantung pada Sabtu (27/5) malam adalah sosok sahabat dan guru bagi dirinya.
"Saya mendoakan semoga Mas Whisnu Sakti Buana diampuni dari segala dosanya. Diterima semua amal kebajikannya dan diberikan tempat yang paling mulia dari gusti Allah SWT," kata Eri Cahyadi saat mengantarkan pemakaman jenazah di TPU Keputih, Surabaya.
Wali Kota Eri bersama jajarannya berjanji akan meneruskan kebaikan-kebaikan dan perjuangan yang selama ini dilakukan oleh mantan Wali Kota Surabaya tahun 2021 itu.
"Kami, Pemkot Surabaya dan saya pribadi serta seluruh jajaran bisa meneruskan perjuangan almarhum selama hidupnya, bisa meneruskan kebaikan kebaikan yang selama ini ditebar Mas Whisnu Sakti Buana. Baik sebagai ketua DPC PDI Perjuangan maupun sebagai Wakil Wali Kota Surabaya," ujarnya.
Dari kacamata Cak Eri, sosok Whisnu Sakti Buana bukan hanya sosok keluarga dan guru. Baginya, Whisnu Sakti Buana sudah dianggap sebagai kakak olehnya.
"Satu kenangan terindah meskipun beliau menjadi wakil wali kota bermain ke rumah saya. Beliau duduk di teras rumah saya sambil rokokan (merokok) tidak mau di atas kursi, tidak mau di ruang tamu, tapi di teras. Sifat beliau tidak pernah berubah sampai beliau menjadi Wali Kota Surabaya," ucapnya.
Cak Eri menambahkan, pelajaran yang ia petik selama mengenal sosok Whisnu adalah kerendahan hatinya.
Pada semasa hidupnya, Whisnu tidak pernah memandang derajat maupun jabatannya sebagai wali kota maupun wakil wali kota.
"Beliau mengutamakan rasa persaudaraan. Itu yang saya ambil hari ini, saya terapkan sebagai Wali Kota Surabaya, karena sampai kapanpun beliau kakak saya, senior saya dan guru saya," tutur dia.