Surabaya (ANTARA) - Sebanyak tujuh calon haji asal Kabupaten Pamekasan dan Pacitan, Jawa Timur, gagal berangkat ke Tanah Suci, kata pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) provinsi setempat.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram menjelaskan, tujuh jamaah yang gagal berangkat tersebut tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4, 5 dan 6 Embarkasi Surabaya, yang semestinya telah terbang ke Tanah Suci pada Kamis, 25 Mei kemarin.
"Dari tujuh jamaah yang gagal berangkat, lima di antaranya berasal dari Kabupaten Pamekasan. Dua jamaah lainnya asal Kabupaten Pacitan," katanya di Surabaya, Jumat.
Kloter 4 Embarkasi Surabaya terdiri dari jamaah calon haji asal Kabupaten Pamekasan dan Kota Surabaya. Sedangkan kloter 5 Embarkasi Surabaya seluruhnya berasal dari Pamekasan. Sedangkan kloter 6 Embarkasi Surabaya diisi jamaah asal Pamekasan dan Pacitan.
Masing-masing kloter dipenuhi 450 jamaah yang kemarin sesuai jadwal telah berangkat ke Tanah Suci melalui Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Husnul merinci, dari kloter 4 Embarkasi Surabaya terdapat dua jamaah asal Pamekasan yang gagal berangkat.
"Mereka adalah pasangan suami istri yang memutuskan tidak berangkat sejak di daerah asal karena salah satunya sakit," ujarnya.
Sedangkan dari kloter 5 juga terdapat dua calon haji asal Pamekasan yang gagal berangkat. "Dari kloter 5 ini seorang calon haji sakit, sehingga pendampingnya harus ikut menemani," katanya.
Selain itu, Husnul menandaskan, dari kloter 6 Embarkasi Surabaya terdapat 3 jamaah yang gagal berangkat.
"Dua orang berasal dari Pacitan. Salah satunya sakit sebelum berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Pendampingnya terpaksa menemani sampai sembuh. Seorang lainnya di kloter 6 Embarkasi Surabaya berasal dari Pamekasan juga diinformasikan jatuh sakit sebelum berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya," ujarnya.
Husnul Maram, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, mengungkapkan selama dua hari terakhir telah memberangkatkan sebanyak enam kloter ke Tanah Suci. Totalnya berjumlah 2.648 jamaah calon haji yang didampingi 30 petugas.
"Dari jamaah calon haji di enam kloter yang telah diberangkatkan, kami masih menyita barang-barang yang dilarang menurut aturan penerbangan internasional," katanya.
Pria asal Gresik itu mengingatkan, setiap calon haji boleh membawa tembakau atau rokok asal masing-masing tidak melebihi 200 batang.
"Petugas juga masih menemukan barang-barang yang mestinya disimpan di bagasi tetapi dibawa di tas tenteng yang masuk ke kabin pesawat, seperti gunting, pisau, silet, alat cukur dan paku. Akhirnya terpaksa disita," ucapnya.
Menurut jadwal, PPIH Embarkasi Surabaya malam ini melepas keberangkatan jamaah calon haji kloter 7 asal Kabupaten Sumenep dan Kota Surabaya dan kloter 8 asal Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sidoarjo dan Kota Blitar.